PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mencatat penurunan rasio net NPL dari 2,47% pada September 2011 menjadi 2,01% pada September 2012. Penurunan ini mencerminkan manajemen risiko yang solid yang memang menjadi salah satu fokus utama manajemen.
Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan, pertumbuhan pinjaman (“Loan”) sebesar 17,25% atau mencapai Rp 42,1 triliun dibandingkan pada periode yang sama tahun 2011 Rp 35,9 triliun. “Profil kredit kami didominasi oleh kredit produktif yakni kredit-kredit yang dipergunakan sebagai modal kerja dan investasi yang mencapai 84,87% dari total kredit, “katanya di Jakarta kemarin.
Oleh karena itu, kredit yang disalurkan perseroan benar-benar masuk sektor ril dengan tetap memperhatikan kualitas kredit yang tercermin dari rendahnya Rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,01%.
Perseroan sebagai bank yang fokus pada pengembangan bisnis Usaha Kecil, Menengah & Koperasi (UKMK) mencatatkan dari total kredit rupiah, sebesar Rp 36,99 triliun merupakan kredit lancar. Sebagian besar kredit lancar itu berasal dari modal kerja yaitu sebesar Rp 18,47 trilliun. Kredit lancar terbesar kedua adalah kredit investasi sebesar Rp 12,79 triliun. (bani)
Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…
Bantu anak usaha lunasi utang pada tanggal 19 April 2024, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) menyetor modal sebesar Rp3,696…
Tambah kepemilikan saham, PT Akulaku Silvrr Indonesia dan Rockcore Financial Technology Co.Ltd akan kembali menambah modal PT Bank Neo Commerce…
Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…
Bantu anak usaha lunasi utang pada tanggal 19 April 2024, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) menyetor modal sebesar Rp3,696…
Tambah kepemilikan saham, PT Akulaku Silvrr Indonesia dan Rockcore Financial Technology Co.Ltd akan kembali menambah modal PT Bank Neo Commerce…