Bank Dunia Beri Apresiasi

 Dukung Agenda Pengentasan Perubahan Iklim

 Jakarta, Bank Dunia mendukung program pembangunan di Indonesia, terutama yang terkait dengan agenda mengatasi perubahan iklim. “Bank Dunia memiliki komitmen untuk turus mendukung pembangunan Indonesia dalam iklim yang terus berubah ini. Mata dunia saat ini tertuju pada Indonesia; jika ia berhasil, maka negara-negara lain akan menyusul,” kata Duta Khusus Bank Dunia untuk Perubahan Iklim Andrew Steer melalui rilisnya yang diterima Neraca,2/5.

 Andrew Steer yang baru saja mengunjungi Indonesia dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Business for the Environment (B4E), mengapresiasi peran Indonesia yang dianggap sebagai pemain kunci dalam panggung perekonomian dunia. “Di panggung regional maupun global, Indonesia semakin terlihat sebagai pemain kunci dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.

 Apalagi, kata Steer, pemerintah Indonesia menargetkan pencapaian reduksi karbon sampai 41%. Ini berarti Indonesia serius dalam menggalang pertumbuhan bernuansa lingkungan. “Targetnya mereduksi karbon hingga 41% dengan pertumbuhan ekonomi 7%; keanggotaannya dalam perhimpunan G-20 dan UNFCCC, semua menunjukkan bahwa Indonesia berada di garis depan dalam upaya menegakkan pertumbuhan ramah lingkungan,” tegasnya pada akhir kunjungannya.

 Dalam pidatonya di KTT B4E, Steer menegaskan peran penting pendanaan dalam membantu pemerintah  negara-negara berkembang menghadapi perubahan iklim. Di Indonesia, Bank Dunia mendukung di sejumlah area, misalnya bantuan keuangan untuk mengatasi perubahan iklim melalui Kementerian Kehutanan, Keuangan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Dewan Nasional Perubahan Iklim, dan lain-lain

 Selain itu, kata Steer,  juga melakukan analisa di sejumlah bidang terkait, termasuk perencanaan dan kebijakan karbon rendah; energi panas bumi, kesiapan menjalani program REDD, isu-isu perkotaan, serta ketahanan dan bencana. Kemudian, meningkatkan pemahaman terhadap instrumen-instrumen pasar karbon melalui Partnership for Market Readiness (Kemitraan untuk Kesiapan Pasar Karbon), yakni program hibah senilai $100 juta dimana Indonesia menjadi salah satu dari 20 penerima manfaat

 Tak ketinggalan, lanjut Steer, Bank Dunia juga ndukung sejumlah program lingkungan, seperti Mayors’ Task Force on Climate Change (Satuan Tugas Walikota untuk Perubahan iklim, dimana Jakarta menjadi salah satu anggota), program pengembangan energi panas bumi senilai $400 juta.

 Bahkan, sambung Steer, Bank Dunia juga memberikan pinjaman kebijakan pembangunan untuk perubahan iklim senilai $800 juta, dan Forest Investment Program (Program Investasi Hutan, bersama Asian Development Bank dan International Finance Corporation) senilai $70 juta. “Bank Dunia komit memberi pinjaman,” urainya.

 Andrew Steer sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala perwakilan Bank Dunia di Indonesia dari tahun 2002 hingga 2007. **cahyo