SBY Ajak Inggris Investasi di Indonesia

NERACA

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak para investor Inggris untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Ajakan itu dia sampaikan saat memberikan pidato kunci di hadapan Forum Bisnis Indonesia-Inggris di St James's Palace, London, Inggris, Jumat (2/11) sore waktu setempat.

"Saya sekali lagi berharap mengundang Anda untuk memperluas peluang dalam berbisnis di Indonesia, dan kami mengandalkan Anda untuk aktif berpartisipasi," kata Presiden SBY seperti dilansir Antara.

Presiden SBY juga mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan ekonominya. Menurut dia, Produk Domestik Bruto dalam Paritas Daya Beli telah mencapai US$ 1 triliun dan menempatkan Indonesia sebagai ekonomi terbesar ke-15.

Sementara itu,  porsi Indonesia pada GDP Asia Tenggara mencapai 34%, terbesar di kawasan. Sedangkan kelas menengah Indonesia telah mencapai 50 juta, juga terbesar di kawasan.

Lembaga internasional McKinsey memperkirakan bahwa kelas yang memiliki konsumsi lebih akan mencapai 135 juta pada 2030. Euro monitor memperkirakan pada 2020, sebanyak 58% orang Indonesia masuk kelas menengah.

Mereka akan memiliki pendapatan untuk dibelanjakan antara US$ 5-15 ribu. "Mereka berpendapat bahwa presentase ini akan lebih tinggi dibanding China dan India dalam periode yang sama," kata Presiden SBY.

Sementara itu, menurut proyeksi McKinsey, pada 2030 peluang pasar di Indonesia mencapai US$1,8 miliar, meningkat dari US$ 500 juta.

"Sebagai fakta, pada tahun lalu, 24 ribu orang yang di survei oleh BBC memilih Indonesia sebagai tempat favorit untuk wirausahawan," kata Presiden.

SBY menambahkan, saat kunjungan PM Cameron ke Indonesia beberapa bulan lalu, Indonesia senang karena terdapat beberapa CEO terkemuka dari Inggris yang turut hadir.

“D kami pun saat ini merasa bahagia karena beberapa CEO perusahaan terkemuka di Indonesia juga turut hadir," ungkap SBY.

Dikatakannya, total volume perdagangan Indonesia-Inggris meningkat sekitar US$0,23 miliar dari US$2,63 miliar pada 2010 menjadi US42,89 miliar pada 2011. SBY berharap, pada 2015, volume perdagangan dapat bertambah dua kali lipat.

Menurutnya, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berbasis pada kesinambungan investasi domestik dan investasi asing, tingginya konsumsi domestik yang ditunjang dengan peran pemerintah yang tidak pernah lelah memberikan stimulan terhadap aktivitas ekonomi

Acara tersebut dihadiri sekitar 150 orang undangan, yang terdiri atas pejabat Pemerintah Inggris dan Indonesia, CEO perusahaan-perusahaan utama di Inggris, delegasi KADIN dan undangan lainnya.(doko)

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…