Dampak Positif Pasar Modal - BEI Mendesak Segera Terbitkan Aturan Trustee

NERACA

Jakarta-Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik adanya rencana Bank Indonesia (BI) untuk menerbitkan peraturan mengenai trustee (lembaga perwali amanatan) bagi perbankan. Hal ini dinilai tidak hanya akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia, namun juga bagi perkembangan pasar modal.

Direktur Utama BEI, Ito Warsito mengatakan, selama ini yang menjadi salah satu kelemahan Indonesia adalah belum memiliki trustee, sehingga beberapa pengusaha properti khususnya, banyak menerbitkan REIT (Real Estate Investment Trust) di pasar modal regional seperti di Singapura, “Tentunya dengan hadirnya trustee ini, peredaran uang bisa terjadi sepenuhnya di Indonesia dan ini sangat positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya pasar modal,”katanya di Jakarta kemarin.

Menurutnya, di pasar modal ada wali amanat untuk perbankan, namun belum dapat dikatakan trustee secara lebih luas. “Ada aturan mengenai wali amanat, tetapi itu hanya berlaku untuk penerbitan obligasi saja,” ujarnya.

Ito menjelaskan, trustee juga sebagai wadah mensekuritisasi bisnis real estate investment. Adapun yang berlaku di pasar saham, lanjut dia, trustee merupakan wali amanat, di mana investor menaruh dananya ke bank yang telah ditunjuk menjadi wali amanat, yang selanjtnya akan diberikan kepada emiten bersangkutan.

Sementara Gubernur Bank Indonesia, (BI) Darmin Nasution sebelumnya mengatakan, pembahasan soal devisa hasil eskpor, termasuk trustee sudah berjalan kurang lebih tujuh sampai delapan bulan. “Untuk trustee, harapannya, dalam waktu dua tiga bulan sudah keluar peraturan Bank Indonesia-nya,” ujarnya.

Dalam hal ini trustee merupakan lembaga yang tidak hanya menyimpan, tetapi juga mengelola devisa hasil ekspor (DHE) yang masuk untuk disimpan. Lembaga tersebut bisa membayar atau menempatkan dana sesuai dengan persetujuan dari eksportir sebagai pemilik dana.

Pembahasan mengenai layanan trustee atau layanan pengelolaan devisa hasil ekspor (DHE) ini muncul akibat keluhan dari perusahaan-perusahaan pemegang kontrak production sharing (KPS) di sektor minyak dan gas (migas). Dikemukakan, eksportir selama ini kesulitan menempatkan dananya sehingga DHE masih banyak ditempatkan di luar negeri. Dengan adanya wali amanat itu, para eksportir akan merasa lebih aman menempatkan dananya di perbankan domestik.

Trustee Internasional

Di Amerika Serikat misalnya, REIT banyak dikelola oleh profesional yang berpengalaman di industri properti, seperti banker mortgage (hipotik), broker real estate, dan para manajer. REIT ini mempunyai konsep seperti reksa dana, tetapi mempunyai perbedaan dalam hal pengelolaannya.

Aturan lainnya mengenai REIT di AS, yaitu harus memiliki pemegang saham melebih 100 pemegang saham dengan catatan bahwa tidak lebih dari 50% sahamnya dipegang oleh lima atau kurang pemilik individu. Pendapatannya pun paling sedikit sebesar 75% diperoleh dari real estate termasuk penyewaan, tingkat bunga hipotik, keuntungan atas penjualan real estate dan dividen atas investasi pada REIT yang lain.

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapapepam-LK) memilih menggunakan nama dana investasi real estate atau Real Estate Investment Fund (REIF) untuk REIT. Dalam rancangan aturan Bapepam-LK mengenai REIT, baik prosedur penerbitan, pengelolaan, dan investasi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan REIT di luar negeri. Misalnya, REIF itu boleh berinvestasi di aset-aset properti secara langsung, surat berharga perusahaan real estate, maupun aset kas atau setara kas. (lia)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…