Aksi Ambil Untung Kembali Tekan Pergerakan IHSG

NERACA

Jakarta – Keberhasilan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan rekor tertingginya, memicu pelaku pasar untuk ambil untung. Alhasil transaksi perdagangan saham Rabu sore, indeks BEI ditutup terkoreksi 14,307 poin (0,33%) ke level 4.350,291. Sementara Indeks LQ45 melemah 3,121 poin (0,41%) ke level 751,121.

Kata analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono, tertekannya indeks BEI dipicu aksi ambil untung investor setelah indeks menguat, “IHSG ditutup melemah setelah sehari sebelumnya meningkat. Aksi ambil untung dilakukan pemodal ditengah menguatnya bursa regional Asia dan Eropa,”katanya di Jakarta, Rabu (31/10).

Menurutnya, hasil kinerja emiten kuartal ketiga 2012 yang sebelumnya diharapkan menjadi pendorong indeks BEI, telah terefleksikan pada pergerakan harga beberapa hari terakhir. Selain itu, investor juga masih dibayangi oleh kekhawatiran akan kontraksi pada ekonomi Jerman di kuartal empat 2012 seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan krisis utang Eropa memangkas permintaan ekspor Jerman, “Data pengangguran Jerman bulan Oktober naik dari 6,8% pada bulan lalu menjadi 6,9%. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam dua dekade terakhir,”ungkapnya.

Berikutnya, dia memproyeksikan indeks BEI Kamis akan bergerak fluktuasi pada kisaran terbatas pada 4.330-4.370 poin dengan beberapa saham pilihan, yakni Ciputra Development (CTRA), Bumi Serpong Damai (BSDE), Ramayana Lestari Sentosa (RALS), Surya Esa Perkasa (ESSA).

Pada perdagangan Rabu kemarin, saham-saham bank yang naik tinggi kini mulai jadi bulan-bulanan investor. Sahamnya banyak dilepas untuk ambil untung. Hal yang sama juga terjadi di saham-saham konsumer.

Sedangkan saham-saham lapis dua menjadi penopang jatuhnya bursa kali ini, terutama berbasis aneka industri dan industri dasar. Lima sektor menguat, lima sektor lainnya melemah. Sebelumnya, IHSG kembali mencetak rekor tertingginya didorong aksi beli saham-saham unggulan, terutama saham-saham bank. Indeks sempat bergerak lambat di awal perdagangan. Rekor terbaru IHSG berada di level 4.364,598 setelah menanjak 33,233 poin (0,77%).

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 121.578 kali pada volume 4,77 miliar lembar saham senilai Rp 4,331 triliun. Sebanyak 90 saham naik, sisanya 145 saham turun, dan 106 saham stagnan. Bursa-bursa di Asia mengakhiri perdagangan Rabu sore dengan kompak menguat di zona hijau. Kinerja emiten regional berhasil mendorong aksi beli di saham-sahamnya.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 2.000 ke Rp 702.000, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 600 ke Rp 13.600, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 500 ke Rp 54.000, dan Supreme Cable (SCCO) naik Rp 350 ke Rp 5.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.150 ke Rp 49.150, Indocement (INTP) turun Rp 250 ke Rp 21.400, Indomobil (IMAS) turun Rp 250 ke Rp 5.100, dan XL Axiata (EXCL) turun Rp 250 ke Rp 6.850.

Perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup melemah 29,645 poin (0,68%) ke level 4.334,953. Sementara Indeks LQ45 turun 5,915 poin (0,78%) ke level 748,327. Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak pembukaan perdagangan. Posisi terendah yang sempat disinggahi indeks ada di level 4.329,553.

Sembilan sektor terkena koreksi, dipimpin oleh indeks sektor aneka industri. Aksi ambil untung dilakukan oleh investor lokal dan asing. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 61.166 kali pada volume 2,424 miliar lembar saham senilai Rp 1,927 triliun. Sebanyak 65 saham naik, sisanya 163 saham turun, dan 80 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya United Tractor (UNTR) naik Rp 350 ke Rp 21.300, Sona Topas (SONA) naik Rp 300 ke Rp 2.800, Supreme Cable (SCCO) naik Rp 300 ke Rp 5.350, dan Hero Supermarket (HERO) naik Rp 125 ke Rp 3.400.

 

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.000 ke Rp 49.300, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 40.300, Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 21.350, dan Indosprings (INDS) turun Rp 275 ke Rp 4.325.

Kondisi diawal perdagangan, indeks BEI juga dibuka melemah 6,43 poin atau 0,15% ke posisi 4.358,17. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 1,64 poin (0,22%) ke level 752,60, “Secara teknikal, IHSG bergerak melemah setelah mengalami kenaikan pada perdagangan saham kemarin," kata analis Milenium Danatama Sekuritas Abidin.

Dia menambahkan, beberapa saham nilainya sudah memasuki area jenuh beli (overbought) sehingga beberapa pelaku pasar menahan untuk masuk ke pasar saham. Namun, data laporan keuangan emiten masih dapat menjadi sentimen positif bagi pasar.

Sementara, analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, dengan masih akan adanya data laporan keuangan emiten kuartal III 2012, IHSG masih dapat mempertahankan penguatannya meski beberapa saham berada dalam area jenuh beli, “Untuk itulah, IHSG kemungkinan akan bergerak variatif cenderung menguat terbatas,"paparnya.

Dia menambahkan, positifnya bursa saham Eropa yang merespon positif terhadap rilis kinerja BP Plc yang di atas estimasi dan menguatnya harga logam dapat menjadi sentimen bagi indeks BEI.

Tercatat bursa regional diantaranya indeks Hang Seng Rabu dibuka menguat 127,22 poin (0,59%) ke level 21.555,80, indeks Nikkei-225 naik 84,69 poin (0,96%) ke level 8.926,67, dan Straits Times melemah 3,75 poin (0,12%) ke level 3.034,98. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…