Bebab Usaha Mengerek Utang Metrodata Capai Rp 993,5 Miliar

NERACA

Jakarta – Meskipun PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mampu mencatatkan laba bersih menjadi Rp68,45 miliar, namun tidak seirama dengan utang perseroan yang juga ikut naik mencapai Rp 301,8 miliar.

Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta kemarin. Disebutkan, pada kuartal III-2012 perseroan mencatatkan kenaikan utang sebesar 43,6% menjadi Rp993,5 miliar dari Rp691,7 miliar pada periode yang sama 2011.

Menurut Corporate Secretary MTDL Randy Kartadinata, kenaikan itu disebabkan meningkatnya utang bank sebesar Rp260,7 miliar atau 169,9% untuk pembiayaan persediaan, piutang dan pembelian aset tetap. “Faktor lain adalah kenaikan utang usaha sebesar Rp36,6 miliar atau 15,4% karena pembiayaan persediaan,”ujarnya.

Namun, seiring dengan kenaikan tersebut, aset perseroan juga meningkat sebesar Rp361,7 miliar atau 28,3% menjadi Rp1,6 triliun dari Rp1,2 triliun per 31 Desember 2011. Kenaikan tersebut karena kenaikan piutang usaha sebesar Rp135,9 miliar atau 33,7%.

Faktor pemicunya karena progres penjualan pada periode terebut mencapai Rp523 miliar atau 1,3 kali dibanding penjualan periode sebelumnya. Namun sebagian besar piutang tersebut belum jatuh tempo yang mencapai 71%. Selain itu kecenderungan kurs mata uang asing tidak stabil mempengaruhi pelanggan untuk melakukan negosiasi kurs sehingga sedikit menunda pelaksanaan pembayaran.

Kenaikan aset perseroan juga didukung peningkatan persediaan sebesar Rp194,3 miliar atau 74,6%. Alasannya karena tambahan merek produk baru yang didistribusikan anak usaha perseroan termasuk smartphone dan battery bank.

Kenaikan harga yang disebabkan melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar AS. Selain itu karena ada beberapa persediaan barang di pelanggan yang menunggu proses berita acara serah terima setelah implementasi atau services dilaksanakan perseroan. Kenaikan ini juga seiring dengan peningkatan perolehan laba bersih hingga September 2012 menjadi Rp68,45 miliar dari periode sama 2011 sebesar Rp45,05 miliar.

Kinerja Keuangan

Sebagai informasi, perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih hingga September 2012 menjadi Rp68,45 miliar dari periode sama 2011 sebesar Rp45,05 miliar. Penjualan perseroan naik menjadi Rp3,57 triliun dari September 2011 yang mencapai Rp2,89 triliun. Beban pokok penjualan melonjak menjadi Rp3,27 triliun, YoY dari Rp2,65 triliun.

Sementara laba kotor MTDL naik menjadi Rp301,59 miliar hingga September 2012 dari periode sama 2011 sebesar Rp238,92 miliar. Laba sebelum pajak naik menjadi Rp103,63 miliar, YoY dari Rp68,42 miliar dan laba bersih per saham dasar naik menjadi Rp20,38, YoY dari Rp12,79.

Pada 30 September 2012, liabilitas perseroan naik menjadi Rp993,54 miliar dari posisi 31 Desember 2011 sebesar Rp691,76 miliar. Ekuitas naik menjadi Rp642,39 miliar dari posisi akhir 2011 sebesar Rp582,52 miliar. Sedangkan kas dan setara kas turun menjadi Rp11,82 miliar ketimbang posisi 31 Desember 2011 sebesar Rp207,78 miliar. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…