Plesiran DPR Hingga Mei Hamburkan Rp14,5 M - Rombongan Marzuki Habiskan Rp618 juta

Rombongan Marzuki Habiskan Rp618 juta

 Plesiran DPR Hingga Mei Hamburkan Rp14,5 M

 Jakarta—Selama masa DPR bukan Cuma mengunjungi konstituen di daerah pemilihan. Namun juga plesiran ke luar negeri dengan bungkus studi banding. Bahkan dana yang sudah dihabiskan sejak April-Mei diperkirakan mencapai Rp14,5 miliar. “Dari kajian kami, bulan april-awal mei ini, anggota DPR yang plesiran ke luar negeri telah menghabiskan uang pajak rakyat dengan sia-sia sebesar Rp.14.5 milyar,” kata Koordinator Investigasi Dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Indonesia (Fitra), Uchok Sky Khadafi dalam siaran persnya kepada Neraca,1/5.

 Menurut Uchok, pada akhir April Ketua DPR, Marzuki juga melakukan kunjungan ke Irak dan menghabiskan dana sebesar Rp.618 juta. Selain itu, Komisi III DPR secara “kucing-kucingan” juga ke Jerman. Dana yang dihabiskan mencapai Rp.1.2 milyar. “Total April ini, bisa mencapai hampir Rp2 miliar,” tambah Uchok.

 Lebih jauh Uchok mengkritik Marzuki, padahal dia pernah mengatakan kepada publik dan menghimbau  anggota DPR jangan ke Luar negeri. Namun, kata Uchok, kepergian Marzuki ke Irak sebagai bukti ketidakkonsistennya menjaga pernyataannya.  “Marzuki tidak konsisten, toh dia juga pergi ke luar negeri. Padahal sebagai Pimpinan DPR, harusnya dia memberikan contoh teladan bagi anggota DPR lainnya,” terangnya.  

 Apalagi, kata Uchok, kunjungan ke Irak, rombongan ketua DPR ini diikuti 7 staf. Hal ini tentu melanggar ketentuan yang diatur Sekjen DPR. “Padahal setiap alat perlengkapan DPR yang berkunjungan ke luar negeri, harus membawa 2 orang staf saja.  Ini berarti rombongan ketua DPR kelebihan kuota 5 orang. Dan ini berarti telah melakukan pemborosan uang negara,” paparnya.

 Uchok juga mengaku terkejut. Karena keberangkatan rombongan Ketua DPR ke Irak ini guna menjalin kerjasama di bidang energi. Seolah rombongan seperti jajaran ekskutif negara saja. “Tentu saja ini tidak ada kaitan langsung dengan fungsi, dan tugas sebagai anggota DPR seperti Pengawasan, Legislasi, dan Penganggaran,” tukasnya.

 Sementara menyangkut kunjungan Komisi III DPR yang kabarnya dalam rangka RUU Mahkamah Konstitusi (MK), kata Uchok, dinilai sangat tidak masuk akal. Karena revisi UU MK hanya dua pasal saja. Artinya, dana yang dihamburkan tidak sebanding dengan revisi tersebut. “Plesiran ke Jerman, benar-benar tak punya logika akal sehat. Masalahnya dana uang dihabiskan mencapai Rp.1,2 milyar. Apalagi pasal yang mau direvisi hanya 2 pasal saja,”tegasnya.

 Dikatakan Uchok, revisi UU MK tidak memerluhkan anggaran sebesar Rp.1,2 milyar. Namun karena anggota Komisi III DPR sudah ada niat mau plesiran saja untuk menghabiskan masa  reses ini ke Jerman.  “Rakyat terus menerus ‘dibohongi’ dengan ulang plesiran ini,”ucapnya. 

 Oleh karena itu, mantan aktifis PMII, meminta agar DPR menyetop  jadwal kunjungan ke luar negeri. “Oleh karena FITRA merasa prihatin dengan prilaku anggota DPR yang begitu tidak mau dikritik, dan ini menandakan kepada publik bahwa anggota DPR sedang merusak lembaga demokrasi sendiri yang bernama lembaga perwakilan rakyat tersebut,” pungkasnya. **cahyo

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…