Siam Cement Group Dirikan Pabrik Senilai US$356 Juta

NERACA

 

Jakarta - Siam Cement Group (SCG) terus bergerak maju dalam perluasan bisnisnya di ASEAN dengan investasi sebesar US$751 juta untuk mendirikan pabrik semen yang terintegrasi di Indonesia dan Kamboja, serta memperluas kapasitas kemasan kertas di Thailand. Mengenai investasi terkini yang dilakukan di Indonesia, President dan CEO SCG Mr. Kan Trakulhoon mengumumkan, investasi sejumlah US$356 juta untuk pembangunan pabrik semen terintegrasi dengan kapasitas 1,8 juta ton di Jawa Barat.

Investasi green-field­ ini diperkirakan akan di mulai pada akhir 2015 dan meliputi pembangkit listrik tenaga limbah untuk mengurangi penggunaan listrik. “Untuk mencapai visi perusahaan untuk menjadi pemimpin bisnis yang berkelanjutan di ASEAN, SCG terus memperluas bisnisnya di negara-negara ASEAN,” ujarnya melalui keterangan tertulis ayng diterima Neraca, akhir pekan kemarin.

Selain pembangungan pabrik semen terintegrasi di Indonesia, SCG juga mengalokasikan anggaran sebesar US$178 juta untuk perluasan kapasitas semen terintegrasi untuk semen Kampot di Kamboja dengan kapasitas sebesar 900.000 ton dan dijadwalkan untuk di mulai pada pertengahan tahun 2015. “Selama 10 tahun ke depan, baik Indonesia dan Kambodja diperkirakan akan mengalami peningkatan permintaan terhadap semen hingga 5-10%,” kata Kan.

Kemasan Kertas

Selain itu, di bidang usaha kertas, SCG juga telah mengumumkan investasi sebesar US$217 juta untuk memperluas kapasitas pabrik kemasan kertas di Thailand hingga mencapai kapasitas 400.000 ton per tahun. Investasi terbaru ini, akan di mulai pada tahun 2014. Melalui perluasan ini, SCG telah menjadi pemimpin di ASEAN dalam bisnis kemasan kertas, dengan kapasitas tertinggi yang mencapai 2,3 juta ton per tahun.

Terlebih, perluasan bisnis ini diharapkan untuk mengikuti perkembangan pesat dari pasar kemasan kertas di ASEAN seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di kawasan ASEAN. Kan mengungkapkan, perkiraan laporan keuangan gabungan dari SCG dan anak perusahaannya pada kuartal III/2012 yang menunjukkan pendapatan dari penjualan sebesar US$3.398 juta, atau meningkat 11% dari periode yang sama tahun lalu berkat volume penjualan semen dan kimia yang meningkat.

Keuntungan yang didapatkan pada kuartal III/2012 tercatat sebesar US$209 juta, menurun sebesar 13% dari periode yang sama tahun lalu, sebagian besar disebabkan oleh rendahnya marjin di bidang usaha kimia. Berdasarkan perbandingan kuartal ke kuartal, pendapatan dari penjualan meningkat hingga 4%, sementara keuntungan yang dicatatkan pada kuartal ke-tiga meningkat 50% dibandingkan dengan kuartal III/2011. Hal ini didorong oleh berlanjutnya pertumbuhan di bidang usaha semen dan bahan bangunan.

SCG mencatatkan pendapatan dari penjualan sebesar US$10.026 juta selama periode Januari-September 2012, peningkatan sebesar 10% dibandingkan tahun lalu dari harga produk yang lebih tinggi dan pertumbuhan volume di semua bidang usaha. Keuntungan yang dicatatkan pada Sembilan bulan pertama tahun 2012 menurun 31% dibandingkan dengan periode yang sama setahun lalu menjadi US$ 543 juta, menggambarkan usaha bidang kimia yang dilihat melalui marjin.

Untuk total operasional keseluruhan SCG di kawasan ASEAN (selain Thailand), pendapatan dari penjualan pada kuartal III/2012 mencatatkan pertumbuhan sebesar 44% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, menjadi senilai US$270 juta, yang merupakan 8% dari total pendapatan keseluruhan SCG dari penjualan. Hingga 30 September 2012, total aset SCG senilai US$ 12.579 juta, sementara total aset SCG di ASEAN tercatat sebesar US$ 1.804 juta, yang merupakan 14% dari total aset gabungan yang dimiliki SCG.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…