Sambut Libur Panjang, IHSG Diserbu Aksi Jual

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 5,230 poin (0,12%) ke level 4.335,375. Sementara Indeks LQ45 menguat tipis 0,416 poin (0,06%) ke level 748,878. Aksi beli selektif investor terhadap saham-saham lapis dua menjadi pemicu penguatan indeks. Sementara saham-saham komoditas jadi penghambat laju penguatan bursa.

Kata analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono, aksi beli menyelamatkan indeks BEI dari koreksi, “IHSG naik tipis ditengah penurunan yang terjadi pada bursa regional menyusul bursa Wallstreet yang melemah cukup besar sehubungan laporan keuangan emiten besar yang mengecewakan,”katanya di Jakarta, Rabu (24/10).

Dia menambahkan, bursa Eropa juga mengalami koreksi setelah Spanyol mengumumkan pertumbuhan negatif produk domestik bruto (PDB) di kuartal ketiga 2012 menggenapi penurunan selama lima kuartal.

Selain itu, laporan keuangan emiten di Eropa juga mengecewakan. Oleh karena itu, dia memperkirakan perdagangan saham selanjutnya, Kamis (25/10) pergerakan indeks BEI dibayangi pengumuman data industri jasa dan manufaktur di Eropa, “Diproyeksikan indeks BEI akan bergerak 'mixed' dengan kecenderungan melemah di kisaran 4.310-4.355 poin,"ujarnya.

Menurutnya, libur panjang akhir pekan ini diperkirakan juga mendorong investor mengamankan portofolio ditengah kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Disisi lain pemodal juga masih 'wait and see' atas pengumuman kinerja emiten kuartal ketiga 2012.

Asal tahu saja, pada perdagangan Rabu kemarin, aksi beli banyak dilakukan investor asing. Sementara pemodal domestik memilih untuk mengambil untung dan transaksi investor asing hingga sore tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp miliar di seluruh pasar. Saham-saham komoditas terkena koreksi paling tinggi.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 118.357 kali pada volume 4,288 miliar lembar saham senilai Rp 4,301 triliun. Sebanyak 123 saham naik, sisanya 88 saham turun, dan 123 saham stagnan. Sementara bursa-bursa di Asia menutup perdagangan Rabu dengan bergerak mixed. Pasar saham China dan Hong Kong masih kompak bertahan di zona hijau.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Nippon Indosari (ROTI) naik Rp 500 ke Rp 6.850, Indomobil (IMAS) naik Rp 350 ke Rp 5.400, Jasa Prima (KARW) naik Rp 250 ke Rp 1.260, dan Berlina (BRNA) naik Rp 250 ke Rp 3.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Prima (LPIN) turun Rp 850 ke Rp 9.300, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 500 ke Rp 50.050, Duta Pertiwi (DUTI) turun Rp 175 ke Rp 3.000, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 150 ke Rp 42.550.

Pada perdagangan sesi I, indeks BEI naik 9,032 poin (0,21%) ke level 4.339,177. Sementara indeks LQ45 naik 2,342 poin (0,31%) ke level 748,462. Indeks bergerak fluktuatif dengan level tertinggi di 4341,085 dan level terendah di 4.309,822.

Sebanyak enam sektor berhasil menguat akibat aksi beli, sedangkan empat sisanya masih melemah. Penguatan kali ini dipimpin oleh sektor industri. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 63.824 kali pada volume 1,804 miliar lembar saham senilai Rp 1,947 triliun. Sebanyak 95 saham naik, sisanya 86 saham turun, dan 110 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Bukit Asam (PTBA) naik Rp 300 ke Rp 16.500, Telkom (TLKM) naik Rp 250 ke Rp 9.900, Ace Hardware (ACES) naik Rp 250 ke Rp 6.950, dan Semen Gresik (SMGR) naik Rp 200 ke Rp 14.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Duta Pertiwi (DUTI) turun Rp 175 ke Rp 3.000, Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 150 ke Rp 20.650, J Resources (PSAB) turun Rp 100 ke Rp 5.600, dan Multi Prima Sejahtera (LPIN) turun Rp 100 ke Rp 10.050.

Sementara diawal perdagangan, indeks BEI dibuka turun 9,64 poin atau 0,22% ke posisi 4.320,51, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 2,46 poin (0,33%) ke level 746,01. Analis Teknikal Phillip Securities Indonesia Gunawan Sutanto mengatakan bahwa IHSG BEI bergerak melemah pagi mengikuti tertekannya mayoritas bursa regional yang dipicu dari indeks-indeks saham di AS, “Pelemahan indeks saham AS itu dipicu oleh hasil laporan keuangan emiten kuartal ketiga yang dinilai mengecewakan diiring juga oleh turunnya harga komoditas," katanya.

Sedangkan Purwoko Sartono menilai pelemahan IHSG mengikuti gerak bursa regional menyusul kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi China. Selain dari China, lanjut dia, kegagalan menteri-menteri Uni Eropa untuk mencapai kesepakatan pemberian bantuan kepada Spanyol menimbulkan kekhawatiran bahwa krisis Eropa masih jauh dari usai.

Tercatat bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka melemah 36,03 poin (0,17%) ke level 21.661,52, indeks Nikkei-225 turun 29,22 poin (0,32%) ke level 8.985,03, dan Straits Times menguat 9,87 poin (0,32%) ke level 3.060,80. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…