Optimisme Negara Maju

Oleh: Cundoko Apilianto

Wartawan Harian Ekonomi NERACA

Belakangan ini, sejumlah pejabat baik dalam dan luar negeri, terus mengumbar pernyataan tentang betapa Indonesia segera menjadi negara maju dalam beberapa tahun ke depan.

Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, dalam 5-10 tahun ke depan Indonesia bakal menjadi negara maju dan besar. Saat ini, menurut dia, 136 juta penduduk Indonesia sudah tak miskin lagi. Ini adalah modal besar bagi Indonesia untuk naik kelas dan masuk menjadi 15 bahkan 10 besar negara maju di dunia.

Lembaga McKinsey & Co. juga memprediksikan bahwa Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada 2030, dengan tambahan 90 juta masyarakat kelas menengah.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pada 2045 atau 100 tahun setelah merdeka, Indonesia akan menjadi negara maju dengan perekonomian yang kuat ekonominya. Juga tak mau kalah, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan di bawah Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Indonesia ditargetkan akan menjadi negara maju pada 2025 mendatang,

Menurut Wamenkeu Mahendra Siregar, di tengah krisis ekonomi global yang mendera banyak negara, hanya ekonomi Indonesia dan China saja yang diperkirakan bisa tumbuh 6% atau lebih berkat tingginya konsumsi domestik.

Sementara itu, Bank Dunia dalam rilisnya beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun 2012 mencapai 6,4%. Bank Dunia menilai pertumbuhan itu cukup kuat di tengah ekonomi dunia yang melemah, bahkan pertumbuhan Indonesia diprediksi 6,1% pada 2013, didukung oleh iklim investasi yang cukup baik.

CNN pun menilai , Indonesia harusnya masuk ke dalam anggota kelima dari BRIC (Brasil, Rusia, India, dan China) yang saat ini ekonominya dipandang sebagai motor penggerak dunia setelah negara-negara maju terhantam krisis keuangan. Ekonomi Indonesia dinilai sebagai salah satu yang tumbuh paling cepat di dunia, didorong oleh pertumbuhan masyarakat kelas menengah dan kuatnya konsumsi atau daya beli dalam negeri. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia menjadi bantalan penahan krisis yang menimpa negara-negara lain.

Walau demikian, predikat Indonesia sebagai negara maju kelak, masih ada beberapa PR yang harus diselesaikan pemerintahan kita a.l. mengatasi dampak krisis dan perlambatan ekonomi dunia saat ini. Indonesia kini tertolong oleh nilai investasi yang naik tajam dan konsumsi yang tinggi.

Jadi, sedikitnya ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk itu, yaitu menjaga kestabilan ekonomi, menyempurnakan daya tahan di sektor keuangan dan meningkatkan pasar modal di emerging countries.

Kenaikan kelas Indonesia saat ini sedikit banyak terbantu oleh kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan tingginya tingkat konsumsi warganya. Seolah-olah, ekonomi Indonesia sudah memiliki "autopilot" untuk mencapai kondisi yang bagus ini. Jelas, berbagai langkah yang dikemukakan oleh para birokrat tersebut akan sangat mendukung ekonomi Indonesia menuju negara maju. Itu dari sisi ekonomi. Namun yang tidak boleh terlupakan adalah dari sisi mental. Pembenahan mental aparat negara perlu dilakukan karena Indonesia masih menduduki posisi tinggi dalam hal korupsi. Sulit sekali menjadi negara maju jika korupsi tidak diberantas secara tuntas.

BERITA TERKAIT

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…

BERITA LAINNYA DI

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…