Menaiki Kereta Tua Museum Ambarawa

NERACA

Bermain ke museum-museum melihat benda-benda bersejarah memang menjadi suatu yang sangat menyenangkan saat kita kecil dulu. Rutinitas yang padat sehari-hari membuat kita harus terus bekerja tanpa henti, dan tidak banyak waktu untuk berlibur, akhirnya waktu berlibur kita kebanyakan hanya kita habiskan didalam rumah saja.

Tidak banyak yang bisa kita rencanakan, namun tidak ada salahnya pula kita merencanakan liburan yang tak biasa kita lakukan. Mengunjungi museum mungkin bisa menjadi salah satu liburan yang sangat menyenangkan.

Bermain dan mengunjungi museum memang memiliki banyak manfaat, selain menambah pengalaman dan menambah informasi, berlibur ke museum juga bisa mengedukasi anak-anak kita bila kita sudah berkeluarga. Apalagi bila kita menikmatinya bersama teman-teman sepermainan, mengunjungi museum bisa menjadi tempat seru-seruan bareng teman-teman dan menambah pengetahuan yang tidak terpikirkan dan kita ketahui sebelumnya. Salah satu museum yang menarik untuk kita kunjungi adalah Museum Kereta Api ambarawa.

Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India.

Di museum ini kita dapat menaiki kereta tua dan menikmati sensasi jalur kereta tua ini. Pemandangan yang dapat dinikmati dari kereta dan lori Ambarawa-Tuntang pun tak kalah bagusnya. Kereta ini berangkat dari stasiun menuju Stasiun Tuntang yang berada sekitar 7 km dari museum.

Di sepanjang jalan dapat dilihat lanskap menawan berupa sawah dan ladang dengan latar belakang Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Rawa Pening di kejauhan. Kereta ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, tetapi ditutup pada 1980-an karena prasarana yang rusak.

Museum mengoleksi 21 lokomotif uap. Saat ini terdapat 2 lokomotif yang dapat dioperasikan. Koleksi yang lain dari museum adalah telepon antik, peralatan telegram morse, bel antik dan beberapa perabotan antik. Harga karcis kereta wisata adalah Rp50.000 per orang, sedangkan lori Rp10.000 per orang.

Harga sewa kereta Rp3.000.000, harga ini kiranya cukup murah dibandingkan pengalaman dan sensasi menaiki kereta tua ini. Sangat menyenangkan sekali masih bisa merasakan menaiki kereta tua, ditambah pemandangan yang sangat indah, dan semoga ini menjadi referensi liburan yang menarik.

BERITA TERKAIT

Proyek Ekowisata Bangketmolo Village di Selong Belanak Lombok Siap Dibangun

  Ide futuristik tentang tempat berkumpulnya orang-orang dengan nilai dan minat yang sama akan terwujud di Bangketmolo Village. Siapa pun…

Kucurkan Dana Rp3 Triliun, Vila Mewah Xerana Resort Siap Dibangun di Lombok

NERACA Jakarta - Vila mewah Xerana Resort siap untuk dibangun di kawasan Pantai Pengantap, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dengan luas…

Sajikan Kopi Premium Italia, Caffe Vergnano 1882 Resmi Hadir di Indonesia

  NERACA Jakarta – Caffè Vergnano 1882, salah satu merek kopi paling bergengsi dari Italia, resmi membuka outlet pertamanya di Indonesia, menandai…

BERITA LAINNYA DI Wisata Indonesia

Proyek Ekowisata Bangketmolo Village di Selong Belanak Lombok Siap Dibangun

  Ide futuristik tentang tempat berkumpulnya orang-orang dengan nilai dan minat yang sama akan terwujud di Bangketmolo Village. Siapa pun…

Kucurkan Dana Rp3 Triliun, Vila Mewah Xerana Resort Siap Dibangun di Lombok

NERACA Jakarta - Vila mewah Xerana Resort siap untuk dibangun di kawasan Pantai Pengantap, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dengan luas…

Sajikan Kopi Premium Italia, Caffe Vergnano 1882 Resmi Hadir di Indonesia

  NERACA Jakarta – Caffè Vergnano 1882, salah satu merek kopi paling bergengsi dari Italia, resmi membuka outlet pertamanya di Indonesia, menandai…