Potensi dan Tantangan Budidaya Kambing

Industri peternakan nasional dituding sarat kelemahan. Mulai pembibitan, kualitas dan kuantitas yang dipasarkan. Langkah cepat memenuhi permintaan dalam negeri patut dilakukan.

 

NERACA

Dengan populasi penduduk sekitar 205 juta jiwa, yang mayoritas sangat menghargai agama dan kebudayaannya. Tentu saja menggambarkan besarnya kebutuhan daging nasional bagi kebutuhan ritual keagamaan dan adat, baik akikah, qurban dan lainnya.

Saat ini Indonesia memiliki populasi kambing sekitar 12,6 juta dan domba sekitar 7,5 juta ekor. Dalam hal kualitas, dunia internasional pun mengakui bahwa Indonesia memiliki jenis domba dan kambing tropis unggul, yaitu domba Garut yang bobot badannya dapat mencapai 100 kg dan kambing Kacang yang memiliki reproduktifitas tinggi (dapat beranak tiga kali dalam dua tahun dengan peluang kembar dua atau tiga yang tinggi). Kedua jenis ternak sangat adaptif terhadap lingkungan Tropis yang panas dan lembab ini.

Kenyataan lain menunjukkan bahwa Indonesia memiliki tanah Tropis yang luas dan subur, memiliki tingkat biaya operasional peternakan domba yang sangat kompetitif, dan tingkat pasar domba nasional yang tinggi.

Namun sayangnya, dinamika industri peternakan domba dan kambing di Indonesia masih dibebankan kepada para peternak skala rumah tangga, yang umumnya bertujuan hanya sekadar mendapat penghasilan tambahan, atau sebagai tabungan yang menjadi sumber dalam memenuhi kebutuhan mendesak.

Karena tekanan kebutuhan hidup yang semakin meningkat dan skala usaha yang sangat kecil, maka dalam pelaksanaan usahanya banyak unsur dan standar produksi yang diabaikan nilai dan kepentingannya.

 

Langkah Cepat dan Tepat

Dilapangan terlihat kecenderungan mendahulukan ternak unggul untuk dijual dan mempertahankan ternak kurang unggul sebagai bibit generasi ternak masa datang. Akibat? semakin terkurasnya populasi kambing dan domba unggul Indonesia.

Tengok domba Garut, populasinya saat ini diperkirakan hanya tinggal 60.000 ekor atau sekitar 0,08% dari total populasi domba nasional.

Menurut Tantan R Wiradarya dari Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, mengatakan bahwa saat ini Malaysia yang memiliki populasi domba sekitar 200.000 ekor, tengah giat membudidayakan sekitar 40.000 ekor domba di area perkebunan kelapa sawit, karet dan anggrek dengan total luas area usaha sekitar 32 juta hektar, dalam memenuhi permintaan pasar dalam negerinya. Untuk mendapatkan domba berkualitas dalam jumlah besar, konon  mereka mencari peluang untuk mengimpor domba dari Thailand, Australia dan Indonesia.

 

Untuk meningkatkan mutu genetik, maka harus dilakukan seleksi untuk mengamankan ternakternak kambing-domba unggul dari populasi yang ada sekarang. Setelah itu, kelompok ternak unggul tersebut diutamakan untuk memantapkan keunggulan mutu genetiknya.

Dari proses ini diharapkan dihasilkan bibit unggul (High Genetic Value), terutama Pejantan Unggul. Oleh karena itu, diproduksi kambing-domba komersial yang merupakan kambing atau domba yang memiliki, medium genetic value, dengan harga sepadan dengan tingkat harga pasar.

Dengan demikian, kambing-domba komersial ini tidak 100% murni bibit kambing-domba yang dihasilkan. Setelah domba Komersial dihasilkan, maka selanjutnya produk primer dan/atau sekundernya perlu dikemas sedemikian rupa sesuai preferensi pasar atau bahkan untuk meningkatkan preferensinya baik di pasar nasional maupun di pasar internasional.

Tingkat pemotongan tercatat menunjukan adanya peluang pemasaran kambing 592.092 ekor/tahun (atau 10.175 ekor/minggu), dan pemasaran domba sekitar 976.354 ekor/tahun (atau 18.775 ekor/minggu). Permintaan pasar ini terutama dari pasar DKI Jakarta.

Untuk efisiensi waktu, tenaga dan biaya, maka peternakan kambing domba skala menengah ini harus bersinergi dengan peternakan skala rumah tangga, baik dalam penyediaan pakan.

Oleh karena itu, sudah waktunya bagi kita untuk mempertimbangkan pembangunan suatu peternakan kambing pada skala usaha yang lebih rasional yang akan mampu mengadopsi teknologi peternakan mutakhir maupun dalam produksi kambing-domba Komersial.

 

 

BERITA TERKAIT

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…