Dukung Mitra Binaan, Bank Mandiri Gelar Pasar Indonesia

NERACA

Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk telah menyalurkan kredit mikro per September 2012 sebesar Rp15,3 triliun, naik 77% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), perseroan telah menggelontorkan dana sebesar Rp2,7 triliun, atau tumbuh 77,4%.

Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini menjelaskan, hingga Agustus 2012 pihaknya telah memiliki 4.869 orang mitra binaan baru di seluruh Indonesia dengan nilai program kemitraan (PK) yang disalurkan pada periode tersebut mencapai Rp116.05 miliar.

"Kami gembira bahwa dengan program pembinaan dan pendampingan yang dilakukan Bank Mandiri selama ini, sebagian dari mitra binaan kami berhasil membukukan perkembangan bisnis yang signifikan," ujar Zulkifli, di sela-sela peresmian acara Pasar Indonesia, di Jakarta, Rabu (3/10).

Dalam penyaluran program kemitraannya, Bank Mandiri menekankan pada dua strategi utama, yaitu penyaluran secara langsung kepada calon mitra binaan (dengan melibatkan sekitar 40 titik penyalur di seluruh Indonesia) dan pola linkage (melalui aliansi dengan mitra kerja sama anchor client).

Dia mengakui, jumlah mitra binaan Bank Mandiri yang kini telah tumbuh menjadi nasabah segmen micro banking dan business banking. "Hingga saat ini tercatat 515 mitra binaan yang telah berhasil naik kelas. Dari jumlah itu, tercatat 501 pengusaha yang kini menjadi nasabah micro banking dan 14 pengusaha menjadi nasabah business banking," tambahnya.

Pinjaman program kemitraan untuk industri kreatif sebesar Rp24,9 miliar, di mana lanjut Zulkifli, terdapat 1.248 orang mitra binaan baru karena industri kreatif adalah industri yang bagus. Bank Mandiri terus mendukung perkembangan sektor riil nasional melalui konsistensi dukungan kepada mitra-mitra binaan dalam mengembangkan usaha. Terkait dengan hal itu, Bank Mandiri menggelar Pameran Pasar Indonesia, dengan sejumlah 171 mitra binaan akan memamerkan dan menjual produk-produk kreasi mereka.

Pada event tahunan yang digelar pada 3-7 Oktober 2012 tersebut, Bank Mandiri menargetkan sekitar 30.000 pengunjung akan mendatangi lokasi pameran, atau naik sekitar 86% dari jumlah pengunjung tahun lalu.

Sedangkan frekuensi jumlah transaksi harian ditargetkan mencapai Rp1 miliar, hampir 50% lebih tinggi dari rata-rata frekuensi transaksi penyelenggaran tahun lalu yang sebesar Rp675,14 juta per hari.

Sasar mal besar
Dalam kegiatan ini, para mitra binaan menampilkan aneka produk kerajinan kreatif dan kuliner khas Indonesia mulai dari kain batik, pakaian jadi, leather and accessories, handycraft serta aneka makanan tradisional.

"Kegiatan ini merupakan dukungan dan fasilitas promosi pemasaran bagi mitra binaan, khususnya yang bergerak di bidang industri kreatif untuk memperluas pangsa pasar nasional maupun internasional," kata Zulkifli.

Dia menambahkan, kegiatan ini merupakan bukti komitmen perusahaan dalam membina dan mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia. UKM yang kuat akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Menurut Zulkifli, berdasarkan pengalaman selama ini, terbatasnya akses pasar merupakan salah satu masalah yang cukup menghambat perkembangan bisnis UKM. Untuk itu, selain di JCC, Bank Mandiri juga menggelar kegiatan Pasar Indonesia di beberapa mal ternama di Indonesia guna menyasar konsumen yang lebih besar. Lokasi-lokasi tersebut antara lain Cilandak Townsquare, Mal Taman Anggrek, Margocity Depok, dan Kelapa Gading Mal.

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…