Industri Makanan Dituntut Sajikan Produk Sehat

NERACA

 

Jakarta - Seiring bertumbuhnya populasi global, khususnya di kelas menengah, pasar bahan baku makanan juga terus bertumbuh untuk mengimbangi kebutuhan makanan yang terus meningkat. Permintaan terhadap bahan baku makanan juga tumbuh pesat untuk memenuhi permintaan industri retail makanan dan minuman.Terlebih lagi, kini masyarakat sangat memperhatikan aspek kesehatan, yang direspon positif oleh industri bahan baku makanan dengan menawarkan solusi melalui inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi makanan.

Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, Institut Pertanian Bogor Purwiyatno Hariyadi, PhD.  mengatakan, posisi Asia Pasifik yang semakin penting dalam perekonomian global membuka peluang yang belum pernah ada sebelumnya bagi para industri barang dan jasa. Saat ini, aneka bentuk dan varian makanan diolah secara komersial menyesuaikan dengan beragam kebutuhan masyarakat modern yang semakin canggih.

“Perubahan besar ini secara signifikan berpengaruh pada pola konsumsi makanan. Permintaan terhadap makanan yang kualitasnya lebih baik, lebih aman, lebih bernutrisi, dan lebih lezat semakin meningkat menjadi tuntutan industri untuk memenuhinya,” ujarnya pada acara pembukaan Food Ingredients Asia 2012, di Jakarta, Rabu (3/10).

Dukungan Penelitian

Sebagai solusi, dia pun menyarankan agar para pelaku usaha ataupun masyarakat Indonesia mengenal dan mengembangkan kekayaan alam di Indonesia sebagai bahan baku makanan. Perlu juga dukungan penelitian untuk mengembangkan sejumlah potensi tersebut. Tapi sejauh ini, menurut Purwiyanto, investor masih banyak yang tidak tertarik untuk mengembangkannya, kemungkinan karena pengetahuan atau potensi pemasaran yang mungkin dianggapnya kecil.

“Atau memang masih banyak yang berpikiran sebagai pedagang, tidak mau menciptakan industri, padahal lihat saja kita masih impor hingga 80%, pertumbuhannya 11%-12%. Artinya, pasarnya ada dan bahan bakunya bisa didapatkan dari negeri kita sendiri,” terangnya.

Tingginya tuntutan dari populasi usia muda Indonesia terhadap kualitas produk makanan dan minuman, telah memicu perubahan dan membuka peluang bisnis di sektor makanan kemasan, makanan segar, makanan sehat dan makanan khas daerah. Sehingga, hal ini menjadi tantangan baru bagi industri lokal, yang terus dipacu untuk meningkatkan daya saingnya, untuk bertahan, berkembang, dan tumbuh dalam pasar yang kompetitif.

Ketua Komite Program dan Kerjasama Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Yusuf Hady mengatakan, salah satu cara untuk meningkatkan daya saing produk adalah dengan menemukan bahan makanan yang berkualitas, berkelanjutan, serta efektif dalam menghasilkan produk-produk yang berkualitas, lezat, dan terjangkau. “Solusi sederhana ini tentunya memerlukan proses, Indonesia kelak diharapkan tidak hanya menyerap komoditi asing, namun juga mampu memproduksi sendiri makanan olahan secara inovatif dan efisien sebagai persiapan menghadapi era pasar bebas,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…