BUMI Menilai Ada Upaya Sistematis Kuasai Saham BUMI - Dugaan Penyimpangan Laporan Keuangan

NERACA

Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tetap pada pendirian, bila perseroan membantah tuduhan melakukan penyimpangan laporan keuangan sebagaimana yang disampaikan induk usahanya BUMI Plc.

Direktur Utama BUMI, Ari S. Hudaya mengatakan, pemberitaan soal penyimpangan laporan keuangan sangat merugikan perusahaan. Apalagi hingga saat ini, tidak ada penyidikan yang dilakukan oleh Bumi Plc terhadap perseroan, “Berbagai spekulasi yang berkembang belakangan ini terlihat sangat sistematis dan ditujukan untuk menguasai aset BUMI, “katanya di Jakarta, Selasa (2/10).

Oleh karena itu, pihaknya akan tetap mempertahankan aset batubara terbaik dan terbesar di Indonesia ini. Bahkan dirinya menegaskan, akan melawan siapapun yang berniat untuk merusak saham BUMI dengan tujuan untuk menguasainya. Termasuk kepada pemegang saham yang bermaksud untuk menghancurkan nilai perusahaannya sendiri.

Bahkan Ari menilai, cara tersebut bukanlah pemegang saham yang baik ingin menguasai BUMI dengan cara yang jelek. Sementara Direktur BUMI, Dileep Srivastava menambahkan, pemberitaan soal penyidikan perseroan dengan menjabarkan banyak hal, tidak didasari dengan fakta yang jelas.

Oleh karena itu untuk dapat lebih memahami permasalahan tersebut, perseroan sedang meminta klarifikasi kepada Bumi Plc sehubungan dengan berbagai pemberitaan tersebut. “Sampai kami memiliki informasi yang jelas, kami tidak akan berspekulasi terhadap rumor tersebut,” papar Dileep.

Sebagai perusahaan publik yang tercatat di lantai bursa, perseroan selalu menjunjung tinggi azas keterbukaan informasi (transparansi) dan tata kelola perusahaan yang baik. BUMI juga selalu menggelar paparan publik untuk memenuhi komitmen dan mematuhi ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)  dan Bursa Efek Indonesia (BEI), serta badan pemerintah lainnya sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku. “Kami adalah perusahaan publik. Jadi masyarakat dapat menilai kami secara objektif. Tentunya berdasarkan apa yang tercantum dalam laporan keuangan kami. Semua tentang BUMI bersifat transparan dan terbuka dan regulator mengetahuinya,” tambah Dileep.

Menurut Dileep, pemberitaan negatif tersebut tidak akan mengurangi semangat perseroan untuk terus meningkatkan kinerja. Di saat bisnis batubara sedang tidak kondusif, BUMI optimis akan mampu mewujudkan kapasitas produksi batubara hingga 100 juta MT di tahun 2014.

Perseroan saat ini masih mencatatkan kinerja yang baik, di tengah kondisi pasar batubara dunia yang tengah menurun. Lembaga pemeringkat Standard's and Poor's memang menurunkan peringkat utang dari BB- menjadi B+. “Namun, hal itu dipicu oleh indusri batubara yang melamban di tahun 2012. Secara keseluruhan, belum ada pengaruh signifikan atas penurunan peringkat utang yang disebabkan oleh industri batubara yang melamban di tahun 2012 tersebut,” tutur Dileep. (lia)

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…