Penjualan Sepeda Motor Turun Drastis

NERACA

 

Jakarta - Aturan batas minimal uang muka (down payment/DP) kredit kendaraan bermotor sebesar 30% mulai menunjukkan dampaknya bagi sektor otomotif. Angka penjualan sepeda motor mulai menunjukkan penurunan cukup signifikan.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata menyebutkan, penjualan sepeda motor bakal jauh di bawah target semula 8 juta unit. Aturan batas minimal DP yang dikeluarkan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan dituding menjadi salah satu penyebabnya.

Gunadi mengatakan tren penurunan sudah dimulai sejak kuartal pertama tahun ini. "Aturan DP mengganggu kinerja penjualan, sampai Agustus 2012, penjualan mencapai 4,3 juta unit. Kinerja ini menurun 30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, sehingga kita hanya akan mencapai (penjualan) 6,7 juta akhir tahun nanti," ujarnya saat ditemui selepas pertemuan lintas asosiasi pengusaha di Jakarta Selatan, Senin (1/10).

Dari kajian yang dilakukan AISI, penurunan pertumbuhan pasar sepeda motor akibat aturan DP mencapai 35 %. "Selama ini, pembelian sepeda motor secara kredit mencapai 70 %. Separuh dengan maksimum uang muka 10 %, potensi itu yang terganggu dengan aturan pemerintah," kata Gunadi.

Pelaku industri sepeda motor semakin khawatir lantaran BI dan pemerintah akan memperluas jangkauan aturan DP ke sistem perbankan syariah. "Tahun depan akan terkena sepanjang tahun penuh, apalagi ada aturan mengenai Fidusia dan DP serupa bank konvensional untuk sektor syariah, padahal (pembiayaan syariah) itu peluang kita buat mengangkat pasar sepeda motor," ungkapnya.

Aturan bersama Menteri Keuangan dan BI dalam Surat Edaran (SE) Nomor 14/1/DPNP tanggal 15 Maret 2012 mempersyaratkan rasio kredit dan agunan maksimal 70 persen bagi bank konvensional. Beleid yang berdampak pada pembatasan nominal uang muka itu berlaku pada penjualan sektor properti dan kendaraan bermotor.

Target Meleset

Sebelumnya AISI memproyeksikan, penjualan sepeda motor nasional selama semester I pada 2012 hanya akan mencapai angka 3,8 juta unit. Jumlah itu tidak sesuai target awal yang sebesar 4,2 juta unit.

AISI mencatat penjualan sepeda motor selama periode Januari-Mei 2012, mencapai 3,18 juta unit. Dari angka tersebut Astra Honda Motor masih mencatat penjualan tertinggi dengan angka 1,77 juta unit, disusul Yamaha 1,15 juta unit dan Suzuki 204.450 unit. Sisanya merek lain 62.640 unit.

Sedangkan untuk total penjualan di bulan Mei 2012 adalah 615.047 unit, yang terdiri dari 36.366 unit untuk Suzuki, 362.127 unit untuk Honda, Yamaha 201.589 unit, dan merek-merek lainnya 14.965 unit.

Terkait dampak dari kenaikan uang muka kendaraan, lanjutnya, belum terlihat karena baru diberlakukan mulai 15 Juni 2012. Meski demikian, kata dia, AISI dan Bank Indonesia (BI) saling sepakat untuk terus melakukan pertemuan dan komunikasi untuk memonitor dampak dari kenaikan DP.

“Kami sudah bertemu dengan Bank Indonesia. Kami sepakat untuk terus memonitor dampak dari pemberlakukan kenaikan uang muka selama 2-3 bulan kedepan. Tanpa kebijakan DP saja sudah turun, jadi dengan DP naik mungkin akan lebih turun, karena ini bukan cuma automotif tapi sektor properti juga,” kata Gunadi.

Dia menambahkan, apabila memang menimbulkan dampak yang besar, maka pihaknya akan melakukan sejumlah penyesuaian. Namun, dia masih enggan memberitahukan seperti apa penyesuaian itu.

Gunadi mengatakan, akibat adanya kenaikan DP, penjualan sepeda motor nasional hingga akhir tahun ini bisa anjlok menjadi 6,3 juta unit, atau tidak sesuai target awal yang sebesar 8,4 juta unit. Dia menambahkan, penjualan bisa anjlok di angka 6,3 juta unit dengan perhitungan yakni saat ini 70 persen pembelian sepeda motor masih dilakukan secara kredit, lalu apabila 20 % dari jumlah itu DP bisa dibayar di atas 20 % lalu 50 % dibayar di bawah 10 %.

“Penjualan bisa anjlok menjadi 6,3 juta unit itu berarti sangat besar dampaknya. Kalau bisa bertahan bertahan di angka tahun lalu sudah bagus. Tapi sepertinya sudah tidak keburu, karena di kuartal I 2012 sudah turun sekian %. Jadi, kemungkinan bisa di bawah itu,” jelasnya. Sementara total penjualan pada tahun lalu, AISI mencatat penjualan yang mencapai angka sekitar 8.01 juta unit.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…