Nusantara Infra Bukukan Rugi Rp233,74 Miliar

NERACA

Jakarta – Perusahaan pengelola jalan tol, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) tercatat membukukan rugi bersih senilai Rp233,74 miliar sepanjang 2023, kendati pendapatan perseroan naik signifikan. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta,kemarin.

META membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp233,74 miliar, dibanding semester I/2022 yang mencatatkan laba Rp72,43 miliar. Padahal, pendapatan META naik 20,3% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp1,68 trilin pada 2023, dibanding tahun 2022 sebesar Rp1,40 triliun.

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan META ditopang oleh jasa pengelola jalan tol sebesar Rp1,39 triliun. Diikuti segmen energi yang berkontribusi Rp194,79 miliar, penyediaan air sebesar Rp90,43 miliar, dan media Rp2,66 miliar. Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok dan beban langsung perseroan terkerek menjadi Rp1,03 triliun atau naik 26,14% yoy dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp821,07 miliar miliar.

Salah satu pemicu kerugian META yaitu beban keuangan yang membengkak 157,46% yoy menjadi Rp500,28 miliar, dibanding periode sama 2022 sebesar Rp194,31 miliar. Laba bruto META masih terkerek menjadi Rp651,27 miliar dibanding tahun 2022 sebesar Rp581,29 miliar. Adapun, kas dan setara kas akhir periode perseroan juga turun 52,57% yoy menjadi Rp248,20 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp523,37 miliar.

Berdasarkan neraca, total aset META turun menjadi Rp4,31 triliun hingga 31 Desember 2023, dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp11,15 triliun. Liabilitas perseroan turun menjadi Rp627,74 miliar dibanding posisi akhir 2022 sebesar Rp7,67 triliun. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp4,31 triliun, dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp3,48 triliun.

PT Nusantara Infrastructure Tbk tengah proses untuk go private atau delisting di pasar modal dan masih menunggu restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berdasarkan prospektus go private, META seharusnya menggelar periode penawaran voluntary tender offer (VTO) pada 25 Januari hingga 23 Februari 2024. Sementara itu, pembayaran pembelian saham META diagendakan pada 6 Maret 2024.

Namun, sampai dengan saat ini, rencana penawaran tender sukarela belum juga terlaksana dan otoritas bursa masih melakukan suspensi terhadap saham META.  Corporate Secretary META, Dahlia Evawani pernah bilang, rencana perseroan untuk melakukan delisting dan go private masih terus berproses mengikuti kebijakan, serta peraturan sesuai dengan ketentuan regulator. Adapun proses itu telah memasuki tahap rencana penawaran tender sukarela atau VTO oleh PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS) selaku pengendali META.

Akan tetapi, jika mengacu pada informasi terkait pernyataan pendaftaran penawaran tender sukarela dari MPTIS, telah terjadi perubahan jadwal dari perkiraan yang telah ditentukan.  “Dikarenakan tahap VTO ini membutuhkan koordinasi dari berbagai pihak dan seluruh tahapan yang pelu dipenuhi sesuai regulasi, termasuk harus diperolehnya pernyataan efektif dari OJK,” ujar Dahlia. (bani)

BERITA TERKAIT

Laba Bersih Petrosea Menyusut Tajam 94,4%

NERACA Jakarta -Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan batu bara PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan laba bersih US$163 ribu atau…

Mandiri Sekuritas Pasarkan SBN Retail ST012

PT Mandiri Sekuritas kembali dipercaya pemerintah untuk memasarkan instrumen investasi berbasis syariah yaitu Surat Berharga Negara (SBN) Retail jenis Sukuk…

Ditopang Pendapatan Non Spesialis - Siloam Hospitals Raih Pendapatan Rp3,02 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, pendapatan konsolidasi PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik 14% menjadi Rp3,02 triliun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Bersih Petrosea Menyusut Tajam 94,4%

NERACA Jakarta -Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan batu bara PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan laba bersih US$163 ribu atau…

Mandiri Sekuritas Pasarkan SBN Retail ST012

PT Mandiri Sekuritas kembali dipercaya pemerintah untuk memasarkan instrumen investasi berbasis syariah yaitu Surat Berharga Negara (SBN) Retail jenis Sukuk…

Ditopang Pendapatan Non Spesialis - Siloam Hospitals Raih Pendapatan Rp3,02 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, pendapatan konsolidasi PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik 14% menjadi Rp3,02 triliun…