Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA

Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut sudah dilakukan sejak pertengahan Maret yang nantinya akan dilanjutkan setelah libur Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Badan Geologi Bandung sudah melakukan penelitian minggu kedua bulan Maret kemarin, dengan fokus di Kota dan Kabupaten Sukabumi, dengan fokus penelitiannya pun makin diperluas. Dalam tata ruang nasional dikenal dengan istilah PKW, sehubungan antara satu wilayah dengan wilayah lain saling menopang," ujar Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, Frendy Yuwono, kemarin.

Penelitian tersebut, sambung Frendy merupakan inisiatif dari pihak mereka. Sehingga, kehadiran mereka di kantor Bappeda untuk minta masukan soal fokus dan fokus penelitian mana saja yang menjadi garapan selama berada di Sukabumi. Karena sebagaimana diketahui bahwa wilayah Kota Sukabumi tidak begitu luas.

"Mereka ingin tahu kira-kira fokusnya mau di mana dan fokus penelitiannya seperti apa? Pertemuan sudah digelar sebanyak dua kali. Pada pertemuan itu disampaikan, untuk fokus di Kota Sukabumi tidak terlalu besar. Maka cakupannya harus diperluas untuk memperkuat dasar penelitian yang dilakukan," katanya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber Kota dan Kabupaten Sukabumi, sambung Frendy, ada dua wilayah yang ditetapkan secara nasional. PKW Sukabumi, wilayahnya meliputi Kota Sukabumi bersama kecamatan-kecamatan di sekitarnya yang berada di wilayah Kabupaten Sukabumi. Seperti, Cisaat dan Selabintana serta PKW Palabuhanratu.

Sedangkan tujuan dari PKW sendiri, kata Frendy, yakni untuk melayani daerah-daerah di sekitarnya. Terkait objek penelitiannya pihaknya meminta terkait dengan gempa. Lantaran, selama ini Sukabumi itu rawan gempa. Sedangkan intensitas gempa kita tidak tahu.

"Kita tidak bisa membandingkan tingkat kerawanan gempa antara wilayah satu dengan wilayah lainya. Makanya diperlukan peraturan zonasi untuk larangan pembuatan struktur bangunan yang melebihi ambang batas yang ditetapkan," terangnya.

Untuk penelitiannya, akan dimulai pada pekan ini dua minggu sebelum lebaran dan setelah lebaran."gempa tidak hanya dipengaruhi sesar, tetapi tergantung juga dengan struktur tanah dan angunan."Kemungkinan Kota Sukabumi juga terbagi lagi menjadi daerah rawan gempa lagi," pungkasnya. Arya

 

BERITA TERKAIT

BAZNAS Bersama Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggulirkan program pengembangan sumber…

Cetak Pertumbuhan Kredit di Tengah Dinamika Global, Segmen UMKM dan Konsumer jadi Mesin Pertumbuhan Baru BNI

NERACA Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan…

Ribuan Warga Tumpah Ruah HUT Kota Depok: - Harmoni Berpadu untuk Kota Depok Lebih Maju

NERACA Depok - Hj. Citra Indah Yulianty ST, MH,V Ketua Panitia Pelaksana 25 tahun  Hari Jadi/HUT  Kota Depok 27 April…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

BAZNAS Bersama Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggulirkan program pengembangan sumber…

Cetak Pertumbuhan Kredit di Tengah Dinamika Global, Segmen UMKM dan Konsumer jadi Mesin Pertumbuhan Baru BNI

NERACA Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dan berkelanjutan…

Ribuan Warga Tumpah Ruah HUT Kota Depok: - Harmoni Berpadu untuk Kota Depok Lebih Maju

NERACA Depok - Hj. Citra Indah Yulianty ST, MH,V Ketua Panitia Pelaksana 25 tahun  Hari Jadi/HUT  Kota Depok 27 April…