NERACA

Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 30 emisi dari 22 emiten senilai Rp32,86 triliun. Dengan seluruh pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 560 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp475,08 triliun dan US$ 46,1485 juta, yang diterbitkan oleh 129 emiten. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kemudian Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.915,00 triliun dan US$502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 10 emisi EBA dengan nilai Rp3,19 triliun. Sementara kapitalisasi pasar selama spekan mengalami peningkatan, yaitu sebesar 1,67% menjadi Rp11.887 triliun dari Rp11.692 triliun pada penutupan pekan lalu.

Sementara rata-rata nilai transaksi harian sepekan naik sebesar 10,11%, yaitu menjadi Rp12,41 triliun dari Rp11,27 triliun pada penutupan pekan yang lalu. Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan mengalami kenaikan sebesar 6,16% menjadi 15,75 miliar lembar saham dari 14,83 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu.

Sedangkan rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan mengalami perubahan, yaitu sebesar 1,28% menjadi 1,006 ribu kali transaksi dari 1,020 ribu kali transaksi pada pekan lalu. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan kemarin mengalami perubahan tipis sebesar 0,03%, menjadi berada pada level 7.286,882 dari 7.288,813 pada penutupan pekan yang lalu. Pergerakan investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp3,76 triliun dan sepanjang  tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp16,63 triliun.

Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan Jum’at (5/4) akhir pekan kemarin ditutup menguat 32.47 poin atau 0,45% ke posisi 7.286,87. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,03 poin atau 0,42% ke posisi 963,72.“Bursa Asia melemah dikarenakan komentar hawkish dari beberapa pejabat The Fed, meningkatnya ketegangan geopolitik, dan kekhawatiran menjelang data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang dirilis ," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya.

Dari dalam negeri, IHSG menguat akibat empat menteri yang menjadi sanksi pada persidangan Mahkamah Konstitusi (MK) sengketa pemilihan presiden (pilpres) telah datang memenuhi panggilan MK. Dengan begitu, harapannya kesaksian mereka dapat menunjukkan independensi dan transparansi, sehingga kasus ini dapat menuju titik terang yang diharapkan masyarakat.

Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dipimpin sektor infrastruktur sebesar 1,70%, diikuti sektor energi dan sektor kesehatan yang masing- masing naik sebesar 0,86% dan 0,62%.

Sedangkan lima sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik yang minus 0,71%, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing turun sebesar 0,66% dan 0,48%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BAJA, CGAS, PYFA, BREN dan CLEO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VTNY, AEGS, PBRX, SPDC, dan CTRA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 815.484 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,27 miliar lembar saham senilai Rp11,98 triliun. Sebanyak 261 saham naik, 301 saham menurun, dan 220 tidak bergerak nilainya.