Pasar Kendaraan Roda Tiga Diramalkan Tumbuh 20%

NERACA

 

Jakarta – Pasar kendaraan bermotor roda tiga atau motor niaga di dalam negeri mulai mengalami peningkatan yang cukup meningkat. Bahkan Kementerian Perindustrian memprediksi, permintaan kendaraan roda tiga lokal bakal terus meningkat. Tahun ini saja, kebutuhannya mencapai 500.000 unit.

Menurut Kasubdit Kendaraan Roda Dua dan Kereta Api Kementerian Perindustrian, Budi Hartoyo, pihaknya sudah merangkul beberapa produsen lokal untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kendaraan roda tiga.

"Ceruk pasarnya masih besar, dari Sulawesi Selatan saja tahun ini permintaan mencapai 200 unit, belum daerah lain. Produsen (roda tiga) pun semakin banyak di Indonesia, sehingga kami ramalkan pertumbuhannya tahun depan mencapai 20%," kata Budi usai  acara test drive produk sepeda motor roda tiga APPKTM Cabrio di Jakarta, akhir pekan lalu.

Lebih jauh lagi Budi memaparkan, penggunaan kendaraan roda tiga bakal diarahkan menjadi solusi kendaraan niaga murah bagi masyarakat. Bahkan beberapa perusahaan telah memproduksi kendaraan roda tiga yang bisa menjadi alat transportasi alternatif, saingan Bajaj atau Kancil yang kurang sukses. "Motor roda tiga itu multifungsi, apapun usahanya bisa masuk, sehingga potensinya besar," paparnya.

Meski demikian, Budi mengakui setiap produsen masih melempar produk dengan spesifikasi mesin dan harga yang berbeda-beda. Rencananya, spesifikasi dan kapasitas mesin untuk kendaraan roda tiga akan disamakan."Ada yang bikin 150cc ada yang di bawahnya, makanya kemenperin menggandeng produsen, bakal kita samakan cc-nya dan kita atur spesifikasinya seperti apa," terangnya.

Dalam pandangannya, peningkatan produksi bakal menguntungkan industri otomotif dalam negeri. Sebab, setiap kendaraan roda tiga kandungan lokalnya mencapai 60 % sampai 80 % ."Cuma mesin saja yang kita harus impor," paparnya. Saat ini kendaraan roda tiga kapasitas mesin berkisar antara 100-150cc. Harga jualnya antara Rp 15 juta-35 juta per unit. Jenis sepeda motor komersial yang dilengkapi perseneling mundur dan rem tangan.

Di tempat yang sama, General Manager Asean Motor Internasional, Redy Sun mengungkapkan,selaku distributor sepeda motor KTM asal China, PT Asean Motor International juga fokus memperkuat pasar kendaraan  roda tiga yang biasa digunakan untuk kepentingan komersil.

Lebih jauh lagi Redy Sun memaparkan, langkah  tersebut merupakan strategi pengembangan bisnis oleh perusahaan.  Dia menuturkan, saat ini penjualan sepeda motor roda tiga mencapai 1.000  unit per bulan.

Pencapaian tersebut, kata dia, berkontribusi sekitar 20-25% terhadap total penjualan perusahaan di Indonesia. Menurut dia, penjualan  Asean Motor untuk semua model mencapai 4-5 ribu unit per bulan."Setiap  produk yang kami rilis memiliki segmen pasar masing-masing. Saat ini,  kendaraan roda dua masih mendominasi penjualan KTM," kata Redy.

Perkuat Pasar

Dia mengatakan pabrikan asal China itu telah merilis produk sepeda motor roda tiga APPKTM Cabrio untuk memperkuat posisi di pasar jenis  kendaraan tersebut. Menurut dia, saat ini kapasitas produksi produk  Cabrio mencapai 100 unit per bulan. 

"Kami menargetkan, penjualan untuk 3 bulan pertama mencapai 50-100 unit per bulan. Awal  tahun depan, kami akan mengevaluasi target tersebut. Kami optimistis  penjualannya bisa ditingkatkan karena didorong dengan kebutuhan yang  semakin meningkat. Terutama di desa dan kecamatan,"  papar Redy.

Redy mengklaim, Cambrio memenuhi sekitar 80% tingkat kandungan komponen dalam negeri (TKDN). "Produksinya  sudah completely knocked down (CKD). Yang diimpor hanya mesinnya saja," tegas dia.

Cabrio dibekali dengan mesin 150 cc dan 4 tak dengan daya angkut  maksimum 500 kg. Serta, penggerak roda belakang menggunakan transmisi garden, persneling mundur dan rem tangan. "Untuk kelistrikan, Cabrio dilengkapi dua lampu headlamp dan lampu indikator belakang," tukas Redy.

Sambung Redy, Cabrio mampu mengangkut penumpang lebih dari dua orang. Kendaraan ini, lanjut dia, diperuntukkan bagi jarak tempuh yang pendek. Selain itu, Cabrio  diusung juga sebagai kendaraan ramah lingkungan."Target komersial adalah kendaran sebagai alat transportasi bagi daerah wisata, kompleks  perumahan, pengelola lapangan golf, dan shuttle kompleks," tutup Redy.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…