NERACA
Jakarta--PT Bank Mega menargetkan pertumbuhan nasabah premium hingga 1.000 % pada akhir 2013 menjadi sebanyak 100 ribu nasabah. "Kami optimis bisa mencapai target itu kerena pertumbuhan kelas menengah atas di Indonesia berkembang cukup pesat, bahkan yang terbesar di kawasan Asia Tenggara," kata Direktur Pengembangan Bisnis Bank Mega, Kostaman Thayib, di Jakarta, Rabu.
Kostaman mengatakan, untuk saat ini nasabah premium Bank Mega kurang lebih sebanyak 10 ribu orang dengan nilai tabungan rata-rata dua miliar rupiah. Nasabah tersebut, menyumbang 10 % dari total dana pihak ketiga yang hingga bulan Agustus 2012 terkumpul sebanyak Rp45 triliun. "Sementara untuk target nasabah premium baru pada tahun 2012 ini sebanyak 20 ribu orang," ujarnya
Nasabah premium Bank Mega didominasi oleh kalangan berusia 50 tahun ke atas dan merupakan kalangan pengusaha, eksekutif perusahaan besar, dan ibu rumah tangga.
Dengan target 100 ribu nasabah premium baru, Bank Mega berharap bisa menghindari konsentrasi penyumbang dana pihak ketiga yang menurut Kostaman bisa menyebabkan ketergantungan. "Apabila dana dari pihak ketiga hanya didominasi oleh satu orang itu tidak baik, karena apabila nasabah tersebut menarik dana besar-besaran akan mengakibatkan bank tersebut kekurangan likuiditas," terangnya
Dalam usahanya untuk menarik nasabah premium tersebut, Bank Mega menerbitkan produk baru bernama Mega First yang menyediakan multi layanan dari beberapa perusahaan yang berada di bawah naungan CT Corp. Perusahaan di bawah naungan CT Corp yang turut dalam layanan Bank Mega tersebut antara lain, "Trans Fashion" yang memegang 30 merek busana internasional, "Trans Studio Bandung", "Trans Luxury Hotel", merek retail "Carrefour". Selanjutnya "Trans Food and Beverage" yang memegang tiga merek makanan global, dan layanan jasa perjalanan wisata "Anta Vaya". **cahyo
Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…
NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…
NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…
NERACA Jakarta - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada November 2019 mengindikasikan optimisme konsumen menguat, tercermin…
NERACA Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Jepang Taro Aso menyepakati kerangka kerja…
NERACA Jakarta – PT Radana Bhaskara Finance Tbk (Radana Finance) menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi industri multifinance…