Minim Sentimen Positif, IHSG Kembali Melemah

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham Senin awal pekan, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 43,707 poin atau 1,03% ke 4.200,914. Pergerakan IHSG dipengaruhi bursa utama dunia yang masih dipicu spekulasi Uni Eropa akan memberikan bantuan lanjutan kepada Spanyol untuk mengurangi dampak krisis utang.

Menurut analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono, investor mengambil posisi jual mendorong IHSG BEI melemah. Hal itu menyusul skema penyelesaian krisis utang Eropa yang tidak kunjung jelas, “Skema penyelesaian krisis utang Eropa yang tidak kunjung jelas mendorong investor mengambil posisi jual, hal itu juga terjadi di bursa regional Asia," katanya di Jakarta, Senin (24/9)

Selain itu, menurut dia, pasar saham di dalam negeri juga dipengaruhi oleh tekanan jual pada saham-saham Grup Bakrie. Dia memperkirakan, indeks BEI Selasa masih akan bergerak melemah menyusul minimnya sentimen positif dari dalam negeri maupun eksternal di kisaran "support-resistance" 4.150-4.225 poin.

Asal tahu saja, rilis data ekonomi negara AS, China, dan Jepang yang menunjukkan hasil yang negatif juga menahan pergerakan bursa dunia. Sementara dari dalam negeri, pernyataan Kepala Eksekutif Pengawasa Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida belum juga belum memberikan dampak bagi bursa.

Nurhada mengatakan, ekonomi Indonesia masih baik dan begitu juga halnya dengan industri pasar modal yang hingga kini mengalami peningkatan dan diklaim mengalami kenaikan tertinggi ke tiga setelah Singapura dan Hong Kong. Berikutnya, indeks BEI Selasa diproyeksikan mencoba balik arah ke zona hijau dengan pergerakan di level 4.200-4.210.

Tercatat pada perdagangan saham berjalan moderat dengan jumlah transaksi sebanyak 146.947 saham diperdagangkan dengan total volume 5,893 miliar dan total nilai transaksi Rp 3,99 triliun. Sementara diakhir perdagangan kemarin, bursa Asia masih memerah. Contohnya, bursa Jepang Nikkei 225 yang anjlok akibat sentimen negatif perlambatan pertumbuhan ekonomi China yang mengakibatkan kinerja ekspor Jepang terganggu.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya PT ICTSI Jasa Prima (KARW) naik Rp 410 ke Rp 2.200, PT Tower Bersama (TBIG) naik Rp 325 ke Rp 4.400, Inovisi Infracom naik Rp 250 ke Rp 6.500, dan Indo Tambang Raya (ITMG) naik Rp 200 ke Rp 42.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain PT Merck (MERK) turun Rp 3000 ke Rp 149.000, United Tractors turun Rp 1000 ke Rp 21.350, Unilever (UNVR) turun Rp 900 ke Rp 25.750, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 650 ke Rp 46.600.

Perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup melemah 32,622 poin atau 0,77% ke 4211,999. Sementara indeks LQ 45 juga terihan jatuh ke 722,873 (1,03%) dari 730.371. Sampai dengan penutupan sesi I, sebanyak 79.200 saham diperdagangkan dengan total volume 3,009 miliar dan total nilai Rp 1,99 triliun.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya PT ICTSI Jasa Prima (KARW) naik Rp 335 ke Rp 2.125, PT Tower Bersama (TBIG) naik Rp 225 ke Rp 4.300, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 150 ke Rp 14.400, dan Multi Prima Sejahtera (LPIN) naik Rp 150 ke Rp 9.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain PT Merck (MERK) turun Rp 3000 ke Rp 149.000, Unilever (UNVR) turun Rp 900 ke Rp 25.750, Lion Mesh (LMSH) turun Rp 7.500 ke Rp 9.550, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 300 ke Rp 16.000.

Sementara diawal perdagangan, indeks BEI dibuka turun 28,13 poin atau 0,66% ke posisi 4.216,49. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 6,54 poin (0,91%) ke level 725,13, “Bursa Asia pagi ini dibuka melemah memfaktorkan sentimen negatif dari Uni Eropa dan koreksi di harga komoditas," kata analis Samuel Sekuritas Adrianus Bias.

Dia menambahkan, kegagalan pemimpin Uni Eropa khususnya Jerman dan Perancis dalam merumuskan unifikasi perbankan di Uni Eropa menjadi salah satu katalis negatif bagi pasar saham.

Dari dalam negeri, lanjut dia, sentimen negatif diperkirakan akan dialami oleh saham-saham grup Bakrie seiring koreksi signifikan pada saham Bumi Plc sekitar 21,7 persen di bursa London pada akhir pekan lalu.

Sementara, Analis Sinarmas Sekuritas James Wahjudi mengatakan, perdagangan Senin awal pekan secara teknikal indeks BEI bergerak "mixed" dengan kecenderungan menguat di kisaran 4.210-4.272. Tercatat bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 98,15 poin (0,47%) ke level 20.636,79, indeks Nikkei-225 turun 59,44 poin (0,65%) ke level 9.050,35, dan Straits Times melemah 11,93 poin (0,39%) ke level 3.065,98. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…