Peran Kantin dalam Membentuk Kualitas Pelajar

NERACA

Kantin sekolah memberikan peluang untuk mengembangkan tingkah laku dan kebiasaan positif di kalangan siswa.

Kantin diperlukan karena tempat itu sebagai tempat melepas lelah para siswa-siswi setelah melaksanakan proses belajar mengajar. Perlu disadari, pada periode tahun 2010 sampai dengan 2035, investasi besar-besaran dalam bidang pengembangan SDM sebagai upaya menyiapkan generasi 2045 tengah dilakukan, yaitu 100 tahun Indonesia Merdeka, dengan menyiapkan akses seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan mulai dari PAUD sampai Perguruan Tinggi.

Sudah menjadi kebiasan para pelajar SD, SMP, SMA dan SMK, terutama yang bersekolah pada pagi hari, sering melupakan pentingnya sarapan pagi. Mengingat pentingnya sarapan pagi bagi anak didik, peranan para pengelola kantin sekolah,  yang selama ini secara selektif menyediakan  aneka makanan dan minuman layak konsumsi, sehat, bergizi, dan dengan harga terjangkau oleh para pelajar, memberikan andil terhadap meningkatnya kualitas pendidikan di Ibukota.

Tercatat, pada tahun 2011, tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) lebih baik dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu untuk tingkat SD mencapai 100%, SMP 99,99%, SMA 99,53% dan SMK mencapai 99,82%. Rata-rata nilai UN untuk tingkat SD tercatat 7,6,  SMP 6,94, SMA 7,89 dan SMK 7,38.

Dalam hubungan inilah, layanan kantin di sekolah-sekolah, memiliki andil untuk membentuk kualitas SDM dan derajat kesehatan para anak didik, melalui penyediaan aneka makanan yang diperjual-belikan selama proses belajar berlangsung.

Peran  kantin sekolah, yang diperkirakan mampu menyediakan sekitar 25% makanan keluarga untuk para pelajar, akan memberi arti dan manfaat, apabila aneka makanan yang disediakan, memiliki kandungan gizi tinggi, sehat dan layak konsumsi.

Sebagai bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, kantin sekolah harus mampu mendidik pelajar menjauhkan diri dari sifat-sifat buruk, menanamkan nilai-nilai kebaikan, jujur, disiplin waktu, tertib organisasi, dan mendidik untuk melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat. Aneka makanan yang disediakan harus mengandung  kandungan zat gizi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

BERITA TERKAIT

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…

BERITA LAINNYA DI

Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

  Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak NERACA Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,…

SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia

  SW Indonesia Dorong Mahasiswa Akutansi TSM Jadi Akuntan Kelas Dunia NERACA Jakarta - SW INDONESIA mendorong mahasiswa akuntansi Sekolah…

Fasilitasi Anak Berolahraga untuk Cegah Perundungan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pencegahan perilaku perundungan (bullying) dapat dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi anak untuk berolahraga. "Kenapa terjadi…