NERACA
Jakarta—Bank Indonesia mengatakan implementasi kebijakan makro ekonomi masih penuh tantangan akibat kondisi global yang tidak menentu. "Kebijakan harus terus diarahkan untuk menjaga dan memperkuat pondasi ekonomi domestik yang terbukti mampu bertahan dari krisis agar kemandirian perekonomian Indonesia terjaga. Termasuk dengan terus memperkuat dan memperdalam pasar keuangan Indonesia dan industri perbankan Indonesia," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Hendar Hendar di Jakarta
Menurut Hendar, terkait dengan upaya memperkuat kemandirian ekonomi dan pasar keuangan domestik, strategi pengelolaan cadangan devisa di Bank Indonesia juga harus diarahkan agar semakin kuat dalam menghadapi risiko tekanan eksternal. "Kebijakan moneter dan operasi moneter Bank Indonesia diarahkan mendukung penciptaan pasar keuangan dan industri perbankan yang lebih kuat dan efisien, utamanya terkait dengan aspek likuiditas pasar sehingga pembiayaan pembangunan ekonomi juga semakin efisien," tambahnya
Lebih jauh Hendar menjelaskan, tantangan pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia dalam kondisi eksternal yang penuh ketidakpastian juga menuntut koordinasi yang lebih kuat dengan otoritas terkait, agar tercipta sinergi.
Hendar memberikan contoh, operasi moneter Bank Indonesia juga akan berperan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan sekaligus meningkatkan efisiensi pengelolaan utang dan kas negara dengan terciptanya pasar uang dan pasar surat utang yang lebih likuid dan lebih dalam.
Hal itu dilakukan sekaligus untuk mengantisipasi akan mulai keluarnya obligasi beberapa pemerintah daerah sebagai alternatif pembiayaan pembangunan di daerah. "Pada saatnya, obligasi Pemda ini juga bisa menjadi alternatif penempatan bagi BPD, sekaligus sebagai aset likuid untuk memperkuat manajemen," ujarnya
Ditempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah Indonesia akan memperkuat kemitraan yang komprehensif dengan Amerika Serikat dalam empat bidang ekonomi. "Ada keinginan untuk memperdalam kemitraan yang komprehensif antara Indonesia dan Amerika Serikat di berbagai bidang antara lain pendidikan, perdagangan, energi, serta lingkungan hidup," ungkapnya
Menurut Hatta, tantangan bagi kedua negara untuk menjaga keberlanjutan kemitraan tanpa memandang siklus politik yang berkembang baik di Indonesia dan AS. "Jakarta dan Washington DC harus menyadari bahwa kerjasama yang solid akan memberikan manfaat bukan hanya Indonesia dan AS, namun juga bagi kawasan dan dunia," katanya.
Selain itu, menurut Hatta, timbul keinginan untuk menjalin kemitraan yang tepat karena hubungan kedua negara tidak hanya menjanjikan, namun juga kompleks."Untuk mengelolanya, harus menjadi kemitraan yang setara berdasarkan hubungan yang saling menghormati, jujur dan kerja sama yang seimbang," ucapnya. **ria/bari
Jokowi Resmikan Sejumlah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita NERACA Jakarta - Jokowi Resmikan…
Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…
Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…
Jokowi Resmikan Sejumlah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita NERACA Jakarta - Jokowi Resmikan…
Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…
Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…