Emiten Konstruksi Saling Berebut Proyek Baru - Per Agustus, Kontrak Baru Total Capai Rp 1,39 Triliun

NERACA

Jakarta – Emiten sektor konstruksi saat ini tengah panen order seiring dengan maraknya pembangunan infrastruktur yang tengah digalakkan pemerintah dan swasta. Berkah inilah yang dialami PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL). Paslanya, perseroan meraih nilai kontrak baru mencapai Rp1,39 triliun hingga Agustus 2012 dari target kontrak baru 2012 sebesar Rp1,8 triliun.

Sekretaris Perusahaan PT Total Bangun Persada Tbk Elvina Apandi Hermansyah, mengatakan, per Agustus 2012, nilai kontrak baru yang ditanda tangani mencapai Rp1,39 triliun. “Proyek baru antara lain Menara-Sentraya, proyek gedung perkantoran di daerah Blok-M, Kebayoran Baru dengan waktu pengerjaan dua tahun hingga 2014, ditambah dari proyek yang sudah ada," katanya di Jakarta, kemarin.

Adapun proyek-proyek lainnya antara lain Trans Hotel Bandung 2, PLTU Keban Agung Lahat di Sumatera Selatan, Hermitage Service Apartment di Menteng, Ramayana (di Lampung, Cilegon, Sorong, Parung, Klender, Cibinong, Cibadak), Bank Panin, gedung perkantoran: Tuboscope Building Imeco, Talavera Suite, Bangunan industri: Gudang Garam di Gempol, Jawa Timur.

Perseroan juga bekerjasama dengan PT Leighton Contractors Indonesia dalam bentuk Joint Operation untuk melaksanakan pembangunan Kedutaan Besar Australia. Nilai kontrak sekitar AS$230 juta. Pembangunan kedutaan Australia akan didirikan di atas area seluas 40.500 meter persegi."Pekerjaan konstruksi akan segera dimulai dan diperkirakan akan memakan waktu tiga tahun," ujar Elvina.

Pihaknya optimis dapat meraih target kontrak baru senilai Rp1,8 triliun pada 2012. Selain itu, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp1,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp175 miliar. Hingga semester pertama 2012, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan mencapai Rp86,28 miliar dari periode sama sebelumnya Rp60,59 miliar. Pendapatan usaha perseroan mencapai Rp856,47 miliar hingga Juni 2012 dari periode sama sebelumnya Rp763,11 miliar.

Sementara kompetitornya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) telah memperoleh kontrak baru mencapai Rp6,9 triliun hingga Agustus 2012 dari target kontrak baru sebesar Rp13,5 triliun pada 2012. “Kontrak baru yang telah diraih mencapai Rp400 miliar pada Agustus 2012,”kata Sekretaris perusahaan PT Adhi Karya Tbk Amrozi.

Dia menuturkan, dengan perolehan kontrak baru tersebut, maka hingga Agustus tercatat kontrak baru yang telah diraih perseroan mencapai Rp6,9 triliun hingga Agustus 2012. Proyek-proyek besar yang didapatkan antara lain perluasan Apron terminal 3 Bandara Soekarno Hatta sebesar Rp759 miliar, peningkatan kapasitas jalan di Aceh sebesar Rp140 miliar, dan tol Solo-Kertosono sebesar Rp96 miliar.

Selain itu, perseroan juga mendapatkan proyek pengembangan Mall di Riau senilai Rp33 miliar, serta mengambangkan proyek real estate sebesar Rp52 miliar dan hotel senilai Rp25 miliar."Hingga Agustus 2012, PT Adhi Karya Tbk telah menerima Rp6,9 triliun kontrak baru," tutur Amrozi. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…