Pada 2013 - BII Finance Targetkan Pembiayaan 20%

NERACA

Jakarta - PT BII Finance Center mengungkapkan akan menargetkan pembiayaan tumbuh sebesar 20% pada 2013. "Tahun depan kami akan meningkatkan pembiayaan sebesar 20% dari tahun ini," kata Presiden Direktur PT BII Finance Center,  Alexander, di Jakarta,Kamis (20/9)

Menurut Alexander, pembiayaan kredit mobil akan lebih besar untuk mobil baru dibandingkan mobil bekas. Komposisi pembiayaan mobil baru mencapai 93% dan mobil bekas 7%. Perseroan menargetkan pembiayaan sebesar Rp6 triliun pada 2012. "Saat ini kami lebih fokus kepada pembiayaan mobil baru," tambahnya

Induk usaha BII Finance Center adalah PT Bank Internasional Indonesia (BII) dengan kepemilikan saham sebesar 99,9%. Adapun komposisi pembiayaan kendaraan di BII Finance Center sebesar 90% berasal dari pembiayaan konsumen, dan sisanya 10% sewa pembiayaan. Berdasarkan merk, sebanyak 27% pembiayaan untuk Toyota, 23% dari Nissan, dan 12% dari Honda. Sisanya untuk merk Mercedes, Suzuki, dan merk lainnya.

Terkait dengan LTV, Alex mengaku tidak terkena dampak dari peraturan pemerintah yang menetapkan minimal uang muka pembelian mobil sebesar 30%. "Kami tidak terkena dampak dari DP yang ditetapkan pemerintah, jumlah orang yang mengambil mobil melalui BII malah meningkat, tidak berkurang," jelasnya

Bahkan kata Alexander, sebelum dikeluarkan peraturan tersebut, para konsumen di BII Finance dalam membayar uang muka untuk pengajuan kredit mobil sudah lebih dari 30%. "Konsumen dari dulu malah membayar uang muka lebih dari 30%, sekitar 31% uang muka," tuturnya.

Lanjutnya, peraturan minimal 30% untuk uang muka, malah memacu konsumen membayar lebih dari minimal uang muka. "Sekarang-sekarang ini konsumen malah membayar uang muka sebesar 40%. Jadi tidak masalah buat kami dan konsumen BII Finance atas peratutan uang muka," pungkasnya. **cahyo

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…