Kredit Macet Perbankan Spanyol Capai 9,86%

NERACA

Madrid--Kredit macet perbankan Spanyol yang dilanda krisis melonjak ke tingkat tertinggi dalam 50 tahun terakhir pada Juli, dengan hampir satu dari sepuluh pinjaman dianggap berisiko.

Nilai pinjaman berisiko tidak dibayar naik menjadi 169,3 miliar euro pada Juli atau 9,86 % dari total, naik dari 164,4 miliar euro, atau 9,42 % dari total pada bulan sebelumnya, data bank sentral Spanyol (Bank of Spain) menunjukkan.

Kenaikkan tajam pangsa dari 8,96 % dari total kredit pada Mei, adalah rekor rasio kredit buruk tertinggi sejak bank sentral mulai mengumpulkan data pada 1962. Bank-bank Spanyol telah dibebani dengan meningkatnya kredit macet dan real estat yang ditarik kembali sejak runtuhnya gelembung properti pada 2008, yang mengirim tingkat pengangguran melonjak menjadi hampir 25 %.

Pada bulan lalu, pemerintah menyetujui pembentukan sebuah "bank buruk" (bad bank) untuk membeli aset properti bermasalah dan kredit macet dari pemberi pinjaman dalam upaya untuk membersihkan sektor keuangan dan memulihkan kepercayaan investor dalam perekonomian.

Spanyol telah sepakat untuk mendorong melalui reformasi sebagai syarat untuk menerima pinjaman penyelamatan sektor perbankan hingga 100 miliar euro (130 miliar dolar AS) dari mitra zona euro.

Pemerintah konservatif Perdana Menteri Mariano Rajoy telah memberlakukan pemotongan tajam pengeluaran dan menaikkan pajak untuk mencoba mencegah Spanyol dari membutuhkan dana talangan (bailout) penuh untuk ekonomi seperti yang diterima oleh Yunani, Irlandia dan Portugal, yang datang dengan kondisi rinci dan pemeriksaan secara rutin.

Tetapi dengan Spanyol menghadapi resesi memburuk dan pembayaran utang termasuk sekitar 30 miliar euro pada Oktober, investor percaya negara akan segera mencari dana talangan. **

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…