Investasikan Dana Rp 300 Miliar - Genjot Kontrak Pengiriman Barang, Pelayaran Nelly Tambah 11 Kapal

NERACA

Jakarta – Bisnis industri pelayaran di sektor logistik kini bersaing ketat, seiring dengan meningkatnya kegiatan perekonomian disektor resources. Maka untuk mampu bersaing, PT Pelayaran Nelly Dwi Putri  akan melepas sahamnya di pasar modal sebanyak 350 juta lembar saham atau sekitar 14,89%.

Direktur Utama PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk Tjahja Tjugiarto mengatakan, dengan penawaran saham perdana perseroan menargetkan dana yang terkumpul sebesar Rp 60 miliar, “Nantinya dana hasil IPO akan digunakan untuk menambah 11 armada kapal tunda dan tongkang, “katanya di Jakarta, Senin (17/9).

Dalam pelepasan saham perdana, perseroan akan menawarkan harga saham sekitar Rp 160 per lembar saham hingga Rp 190 per lembar saham. Kemudian penambahan armada, kata Tjahja Tjugiarto, dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan termasuk memenuhi kontrak yang sudah ada.

Rencana pembelian 11 armada kapal akan bersumber pendanaan dari dana IPO dan pinjaman ke bank. Perseron sudah memiliki pinjaman dengan tiga baik, diantaranya Bank DBS, Bank Danamon dan Bank UOB Buana.

Asal tahu saja, harga satu set kapal nilai investasinya sekitar Rp 25 miliar. Namun perseroan akan menggunakan pinjaman perbankan disamping penggunaan dana IPO. Nantinya pada bulan Oktober pinjaman tiga bank akan cair sebesar US$1,28 juta.

Tjahja menambahkan, penambahan kapal akan dilakukan secara bertahap yakni di 2013 dilakukan penambahan enam set kapal dan lima set kapal baru di 2014. "Pinjaman yang baru diperoleh dari bank DBS, Danamon dan UOB memiliki nilai Rp46,8 miliar dari keseluruhan ketiga bank," tutur Tjahja.

Menurutnya bunga yang diberikan ketiga bank umumnya sebesar enam persen dengan masa pengembalian 48 bulan. "Ini adalah aset based finance, sehingga bank berlomba-lomba sehingga bank mau memberikan pinjamannya, itu yang membuat mereka mau," tukasnya.

Kapal yang dimiliki Pelayaran Nelly Dwi Putri saat ini memiliki nama di antaranya kapal Marcopolo, KTU yang berasal dari Batam dengan total 31 kapal tunda 38 kapal tongkang. Saat ini, bisnis perseroan di sektor logistik lebih banyak melakukan pengiriman kayu sebesar 85,17%, nikel 4,39%, batubara 3,99% dan batu split 3,96%. Sementara kliennya adalah PT Laju Dinamika Utama, PT Panca Usaha Palopo Plywood dan  PT Indah Kiat Pulp and Paper.

Sementara direktur keuangan PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk mengungkapkan, belanja modal untuk kapal tunda sebesar Rp 9 miliar dan kapal tongkang sebesar Rp 27 miliar. Disamping itu, masih berprospeknya industri logistik ini perseroan memprediksikan pendapatan hingga akhir tahun 2012 Rp 215 miliar dan tahun  2013 sebesar Rp 265 miliar.

Kemudian untuk net profit hingga akhir tahun sebesar Rp 62,6 miliar dan tahun 2013 diperkirakan tembus Rp 79,3 miliar. Menurutnya, adanya peningkatan pendapatan yang cukup besar karena seiring dengan penambahan tiga kapal baru dan hingga tahun 2014 juga didatangkan tiga kapal baru. Sebagai informasi, saat ini perseroan memiliki 31 unit kapal tunda dan 38 kapal tongkang dengan masa usia sekitar 20 tahun. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…