BRI Targetkan Penyaluran KUR Capai 80,6%

NERACA

Jakarta--PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan realisasi atau outstanding Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp51,6 triliun  hingga Agustus 2012. “Tahun ini target KUR secara nasional itu Rp30 triliun, BRI optimistis karena target kami Rp15 triliun, otomatis dengan pencapaian sekarang target bisa lebih," kata Direktur UMKM BRI Djarot Kusumayakti di Jakarta,17/9

Menurut Djarot, jika melihat realisasi penyaluran KUR sepanjang 2012, atau dari periode Januari hingga Agustus, maka perseroan telah berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp12,1 triliun, atau telah mencapai sekira 80,6 % dari target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp15 triliun pada tahun ini.

Lebih jauh kata Djarot, KUR yang disalurkan BRI hingga Agustus 2012 telah diterima oleh sekira 6,49 juta nasabah dengan rasio kredit bermasalah sebesar 2,65 %. Adapun nasabah yang bermigrasi dari yang tadinya adalah nasabah KUR menjadi nasabah komersial mencapai sekira 650 ribu-700 ribu nasabah yang telah sukses berkembang.        

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali menegaskan BRI meluncurkan produk BritAma Rencana sebagai upaya meningkatkan perolehan dana murah guna mendukung perkembangan bisnisnya. "Ini merupakan simpanan pihak ketiga dengan setoran tetap setiap bulan dan jangka waktu yang telah disepakati pada saat pembukaan rekening dan mendapat manfaat asuransi jiwa," ungkapnya

Tabungan BRI BritAma Rencana, lanjut Ali,  diluncurkan dengan dasar pertimbangan bahwa tren yang ada di dunia perbankan saat ini adalah adanya beberapa program investasi jangka panjang untuk memenuhi ketersediaan dana di masa depan.

Kepala Divisi Dana dan Jasa BRI Widodo Januarso mengungkapkan, untuk setoran awal ditetapkan minimal sebesar Rp100 ribu, dengan tingkat bunga sebesar 1 % di bawah deposito. "Tabungan ini dapat kelebihan asuransi dari BRIngin Life (anak usaha BRI), dan suku bunga 1 % di bawah deposito, kalau tabungan biasa kan sekitar 2 % sampai 2,75 %," imbuhnya. **cahyo

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…