BNI Targetkan Tambah 23 % Nasabah Prioritas

NERACA

Jakarta--Bank Negara Indonesia (BNI) menargetkan pertumbuhan nasabah prioritas pada tahun ini sebesar 23 % dengan target pertumbuhan dana 25 %. “Pertumbuhan 23 % itu lebih besar dibandingkan tahun 2011, yang mencapai lebih dari 11.000 rekening,” kata Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Felia Salim dalam siaran pers di Jakarta,

Lebih jauh Felia menambahkan upaya mengejar target tersebut dilakukan antara lain dengan meluncurkan dua layanan terbaru yaitu BNI Super Premium Service dan Kartu Kredit BNI Visa Infinite.

Layanan BNI Super Premium Service, antara lain mendapatkan layanan Heli Taxi yang dapat memangkas waktu perjalanan dari dan ke bandar udara (bandara). Adapun Kartu Kredit BNI Visa Infinite merupakan kartu kredit yang diperuntukan khusus bagi nasabah BNI Emerald dengan dana kelolaan atau Assets Under Management (AUM) minimal Rp1 miliar.

Nasabah individu BNI di segmen High Net Worth dan Affluent menguasai portofolio lebih dari 60 % total Dana Individu Pihak Ketiga (DPK) di BNI. Hingga akhir September 2011, portofolio dana BNI Emerald tumbuh sebesar 16 % dibanding posisi akhir Desember 2010 dengan total nasabah lebih dari 11.000 CIF (Customer Information System).

Pertumbuhan BNI Emerald yang cukup signifikan ini disebabkan tingginya respon nasabah kepada BNI, baik nasabah loyal maupun nasabah baru. Hal itu juga didukung, jumlah outlet BNI Emerald yang sudah memiliki 25 outlet di seluruh Indonesia, 6 Emerald Lounge, layanan khusus di 912 kantor cabang, dan 348 kantor kas BNI di Indonesia, serta 5 kantor cabang BNI di luar negeri.

Saat ini, BNI memiliki hampir 200 Nasabah High Ultra Individuals, mereka target market yang disasar untuk layanan Super Premium Service. "Hingga akhir tahun ini kita menargetkan dapat mengundang 300 nasabah BNI Emerald untuk dapat menikmati keutamaan dari kartu kredit Visa Infinite," kata Direktur Konsumer dan Ritel BNI Darmadi Sutanto. **ria

 

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…