Kembangkan Madura - Pemerintah Investasikan Dana Rp1,5 triliun

NERACA

Jakarta – Madura menjadi sorotan pemerintah, karena dari lima Kabupaten termiskin di Jawa Timur, empat diantaranya berada di Madura. Oleh karena itu, pemerintah akan terus melakukan percepatan pembangunan di wilayah Madura. Hal ini seperti diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa ketika ditemui seusai rapat koordinasi di kantornya, Jakarta, Kamis (13/9).

“Saat ini kami tengah menyoroti lima kabupaten termiskin di Jawa Timur, empat diantaranya ada di wilayah Madura. Oleh karena itu, pemerintah akan terus melakukan pembenahan sarana dan prasarana serta infrastruktur seperti jalan pedeasaan, pembangkit tenaga listrik untuk meningkatkan kebutuhan listrik yang masih rendah,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Kamis (13/9).

Dengan begitu, kata Hata, pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp1,5 triliun hingga 2013 untuk mengembangkan kawasan Madura. Dana tersebut diambil dari anggaran kementerian terkait dengan pengembangan wilayah tersebut. “Menteri-menteri sudah ada alokasinya, kami percepat saja. Untuk quick win nya itu ada sekitar Rp1,5 triliun di 2013. sebagian akan kami jalankan di 2012,” ujarnya

Hatta menjelaskan tingkat elektrifikasi di Madura hanya sebesar 48,67%. “Tingkat elektrifikasi di Madura masih dibawah rata-rata nasional. Oleh karena itu kita mendorong agar listrik bisa maksimal,” ucapnya.

Selain meningkatkan elektrifikasi, pemerintah juga mendorong untuk ketersediaan air bersih bagi masyarakat. Ia juga mengaku bahwa pemerintah telah memaksimalkan sumber-sumber air namun masih belum mencukupi kebutuhan.

Pasalnya, lanjut dia, saat ini masyarakat masih membeli air seharga Rp1.500 per liter. “Dengan desalinasi diharapkan turun Rp500, bahkan dengan teknologi baru bisa dibawah Rp500, jadi rakyat bisa terbantu dengan adanya air. Oleh karena itu, kita akan masksimalkan sumber-sumber air agar kebutuhan masyarakat akan air menjadi tercukupi,” katanya.

Lebih lanjut lagi, Hatta mengatakan prioritas selanjutnya adalah jalan nasional. Karena menurut dia, selama ini jalan penghubung antar satu desa ke desa lainnya masih minim sehingga perlu diperbaiki dan ditambah.

Menurut Hatta, pemerintah juga akan memberdayakan ekonomi kerakyatan terutama untuk pemenuhan dan pengembangan industri garam agar harganya tidak jatuh dan pemerintah melakukan impor garam. “Perusahaan Negera (PN) garam ini harus diberdayakan agar jangan sebentar-sebentar impor. Garam rakyat jadi stabilitasi harga garam produksi,” katanya.

Selain itu, Hatta menjanjikan adanya pengembangan wilayah ekonomi di sekitar Jembatan Suramadu serta membangun pelabuhan berskala internasional dan mengundang investor untuk melakukan investasi disana. “Itu tetap berjalan sesuai planning, akan tetapi itu kan memerlukan waktu dan investasi yang besar,” pungkasnya. **bari

 

 

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…