BRIngin Life Genjot Premi Hingga Rp2,1 T

NERACA

Jakarta-- PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (BRIngin Life) menargetkan perolehan premi hingga akhir tahun ini sebesar Rp2,1 triliun, atau naik sekira 11 % dibandingkan akhir 2011 yang sebesar Rp1,9 triliun. “Hampir 70 % premi berasal dari captive market perseroan yang fokus di asuransi jiwa kredit (credit life) yang juga menggarap potensi dari nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang merupakan induk perusahaan,” kata Direktur Utama BRIngin Life,Sultan Hamid di Jakarta,13/9

Menurut Sultan, dari target premi sebesar Rp2,1 triliun, hampir 70 % premi berasal dari captive market perseroan yang fokus di asuransi jiwa kredit (credit life) yang juga menggarap potensi dari nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang merupakan induk perusahaan.

Sementara sisanya dikontribusikan asuransi individu, asuransi tabungan, asuransi purna jabatan, asuransi kesehatan. "Sisa lainnya berasal dari kerjasamaa produk bancasurance BritAma Rencana," tegasnya

Sultan membenarkan, pertumbuhan bisnis perseroan di akhir 2010 dan 2011 mengalami pertumbuhan yang stagnan. Hal ini dikarenakan perubahan bentuk kredit dimana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikelola oleh BRI tidak diasuransikan. "Padahal 2009 KUR nya masih kecil. pada 2010-2011 KUR-nya melonjak, tapi asuransinya tidak ada, tidak diasuransikan," tuturnya.

Yang jelas Sultan optimistis tahun ini dapat melampaui pertumbuhan industri yang rata-rata dikisaran 15 %, terutama dengan sejumlah produk andalan, seperti produk Agri yang menjamin petani sawit, cokelat, kakao, karet, maupun rumput laut. "Kita sekarang ini sedang menutup petani rumput laut di Lembongan-Bali, lebih dari 4.000 petani rumput laut dan sedang masuk ke petani rumput laut di Makassar dan Lampung," tuturnya.          

Dijelaskan Sultan, perseroan juga tengah menggarap salah satu produk andalan yang disebut dengan produk Agri Rencana. Produk yang menjamin petani sawit, coklat, kakao karet, maupun rumput laut. “Perkembangan budidaya rumput laut ini cukup baik. Saat ini perseroan menjamin sekira 4.000 petani rumput laut di wilayah Lembongan-Bali,” pungkasnya. *cahyo

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…