Masih Ada Ruang IHSG Menguat Terbatas

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan Rabu sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat 18,741 poin (0,45%) ke level 4.174,097. Sementara Indeks LQ45 naik 2,734 poin (0,38%) ke level 717,212.

Kata analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono, penguatan IHSG dipicu dari menguatnya bursa regional, “Penguatan ini juga menyusul antisipasi Bank Sentral Amerika yang akan mengambil kebijakan untuk mendorong ekonomi, “katanya di Jakarta Rabu, (12/9).

Selain itu, lanjut dia, pasar juga menunggu keputusan Mahkamah konstitusi Jerman terkait apakah akan berpartisipasi dalam "European Stability Mechanism" (ESM), yakni bantuan utang senilai 500 miliar euro untuk negara anggota uni Eropa dan pembelian surat utang untuk menurunkan biaya bunga. Kemungkinan pengadilan Jerman akan menyetujui keikutsertaan Jerman tetapi dengan beberapa persyaratan.

Meski demikian, dia memproyeksikan ruang untuk naik kembali bagi IHSG relatif terbatas pada perdagangan saham Kamis (13/9) di kisaran 4.150-4.183 poin. Asal tahu saja, kabar kesepakatan Jerman sangat menentukan karena dana yang dikenal dengan Emergency Stability Mechanism itu akhirnya bisa digunakan European Central Bank (ECB) untuk membeli obligasi negara-negara Eropa.

Sentimen positif itu dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk kembali melakukan aksi beli. Hasilnya, sembilan sektor berhasil menanjak ke zona hijau, hanya indeks sektor finansial yang masih melemah. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 117.388 kali pada volume 2,704 miliar lembar saham senilai Rp 3,3 triliun. Sebanyak 150 saham naik, sisanya 82 saham turun, dan 85 saham stagnan.

Kabar baik ini tidak hanya membuat bursa-bursa di Eropa melonjak, tapi juga pasar saham Asia. Seluruh bursa di regional sore ini ditutup kompak menguat. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Tembaga Mulia (TBMS) naik Rp 1.100 ke Rp 6.700, Astra Agro (AALI) naik Rp 800 ke Rp 20.650, Lion Metal (LION) naik Rp 500 ke Rp 10.000, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 400 ke Rp 39.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 250 ke Rp 20.450, Sona Topas (SONA) turun Rp 250 ke Rp 2.000, Solusi Tunas (SUPR) turun Rp 200 ke Rp 4.500, dan Multi Prima (LPIN) turun Rp 100 ke Rp 7.500.

Perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup  naik tipis 2,363 poin (0,06%) ke level 4.157,719. Sementara Indeks LQ45 menipis 0,431 poin (0,06%) ke level 714,047. Indeks jatuh ke zona merah setelah sempat naik cukup tinggi di awal perdagangan. Saham-saham yang sudah menguat langsung terkena aksi aksi ambil untung.

Indeks sektoral di lantai bursa pun bergerak mixed, padahal pagi tadi masih kompak menguat. Indeks bergerak fluktuatif sampai penutupan perdagangan sesi siang. Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 55.978 kali pada volume 1,351 miliar lembar saham senilai Rp 1,425 triliun. Sebanyak 95 saham naik, sisanya 86 saham turun, dan 106 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Agro (AALI) naik Rp 250 ke Rp 20.100, Tempo Scan (TMPO) naik Rp 200 ke Rp 3.075, Nippon Indosari (ROTI) naik Rp 200 ke Rp 5.300, dan Inovisi (INVS) naik Rp 200 ke Rp 6.550.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 52.000, Sona Topas (SONA) turun Rp 250 ke Rp 2.000, Jaya Konstruksi (JKON) turun Rp 140 ke Rp 1.500, dan Surya Citra (SCMA) turun Rp 100 ke Rp 10.400.

Kemudian diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 10,99 poin atau 0,26% ke posisi 4.166,35. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,79 poin (0,39%) ke level 717,28, “IHSG dibuka menguat mengikuti bursa Asia memfaktorkan sentimen positif dari penguatan bursa AS dan Eropa mengantisipasi keputusan pengadilan Jerman yang akan menyetujui dana 500 miliar euro untuk 'European stability mechanism'," kata analis Samuel Sekuritas Yualdo Yudoprawiro.

Yualdo Yudoprawiro menambahkan, semakin tingginya spekulasi Bank Sentral AS atau The Fed akan memberikan pelonggaran kuantitatif (QE) untuk tahap tiga di pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) akhir pekan ini sehingga menambah sentimen positif bagi pasar saham.

Selain itu, lanjut dia, sentimen positif dari data "machinery orders" Jepang di bulan Juli yang lebih baik dari ekspektasi juga menjadi sentimen positif bagi bursa regional."IHSG diperkirakan akan menguat hari ini seiring penguatan bursa global dan komoditas. Beberapa sektor khususnya pertambangan, minyak sawit mentah (CPO) dan perbankan diperkirakan mengalami 'rebound' hari ini," kata dia.

Tercatat bursa regional diantaranya indeks Hang Seng menguat 193,15 poin (0,97%) ke level 20.051,03, indeks Nikkei-225 NAIK 128,15 poin (1,46%) ke level 8.935,53, dan Straits Times menguat 13,44 poin (0,43%) ke level 3.029,97. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…