NERACA

Cerdas, komunikatif dan piawai membangun good relationships menjadi ciri sosok kelahiran Yogyakarta ini. Public relations, Investor relations, Corporate administrations, Property and hotel development, project financing, strategic alliances, hingga capital market mampu ia kuasai. Dialah M Yana Aditya, Corporate Secretary PT Hotel Sahid Jaya International Tbk, sebuah hotel tertua di Indonesia yang konsisten mengusung ciri ke-Indonesia-an hingga kini.

Kemampuan pria lulusan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jurusan Akutansi tahun 1999 ini, tidak terlepas dari perjalanan karirnya yang unik beragam. Yana akrab ia disapa menuturkan bahwa selama 15 tahun merintis karir, ia beradaptasi pada tiga area sektor bisnis yang berbeda. “Saya pernah bekerja sebagai seorang jurnalis, non-governmental organization (NGO), hingga industri keuangan,” ungkapnya.

Dari ke tiga jenis pekerjaan yang pernah ia lakukan, kata Yana, ia meyakini memperoleh manfaat dengan pelbagai dinamika yang pernah ia alami. “Semua itu memberi pengalaman yang sangat berharga,” ujar mantan wartawan Majalah Swa Sembada hingga tahun 2002 ini.

Ia mencontohkan, bila seorang yang bekerja pada NGO atau media lalu berhubungan dengan pihak perbankan, terkadang menemui banyak birokrasi yang harus dilalui, “Namun saya mampu mengatasinya,” ungkap mantan Executive Director pada Globel Insight, Matsushita Gobel Foundation dibawah bendera Panasonic Gobel Group hingga tahun 2006 ini.

Menurut Yana, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat menyesuaikan diri dalam situasi yang menuntut kita melakukan penyesuaian dengan cepat, “Kemampuan itu merupakan salah satu point saya dalam berkarir,” jelas suami dari Drg Umu Atiah Utami MKM, wanita asal Kota Sola yang kini telah dikaruniai tiga orang putra ini.

Selain kemampuan beradaptasi pada kondisi dan perubahan, dalam berkarir pun seseorang harus memiliki tujuan. “Tujuan akan menjadikan acuan bagi kita untuk menentukan langkah dalam berkarir, apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari,” jelas pria berdarah Temanggung dan Jambi ini menerangkan.

Menurut Yana, hubungan yang terbina dengan baik dengan beberapa kalangan juga patut menjadi perhatian, karena akan membuka pelbagai kesempatan bagi kita, “Hampir sebagian besar karir profesional yang pernah dan sekarang saya geluti, juga tak terlepas dari hubungan baik yang saya bina selama ini,” ujarnya

Diakuinya menjaga hubungan baik (good relationships) diakuinya telah menunjang langkahnya menjalani hidup termasuk dalam meniti karir, “Modal kenalan juga dapat mempengaruhi karir seseorang,” ungkap sosok yang pernah bekerja sebagai Executive Director The Indonesian Institute of Commissioners and Directors (LKDI) hingga 2010 ini.

Dengan pengetahuan, pengalaman dan jaringan pertemanan yang ia miliki, Yana pun matang berkiprah sebagai Corporate Secretary PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. “Saya sadari, persaingan disektor hospitality sangat kuat, terlebih sejumlah brand disektor perhotelan muncul seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya. Namun ia optimis Group Hotel Sahid mampu mengatasinya.

Kita tidak pungkiri bila kita menghadapi persaingan dengan sejumlah brand hotel ternama lainnya di Indonesia, jelas Yana, namun kita optimis dengan identitas Hotel Sahid yang telah terbentuk sebagai yang memiliki karateristik yang kental dengan ke-Indonesia-annya.  

“Dengan karateristik yang kita miliki, kita pun memiliki segmen tertentu, karena itu persaingan disektor perhotelan bukan masalah untuk dapat tumbuh dan berkembang,” ujarnya. Sejak berdiri tahun 1993, kini telah tumbuh sebanyak 27 hotel dibawah Group Sahid yang tersebar dipelbagi kota seantero nusantara.

Ia pun berharap semua yang ia lakukan akan memberi manfaat bagi orang banyak. Untuk menjadi orang yang bermafaat, kata Yana, seseorang harus mampu adaktif terhadap kondisi dan perubahan, memiliki tujuan hidup, memiliki relationships yang baik, dan memiliki kemampuan dalam mengarungi kehidupan, “Dan itu sudah saya buktikan,” ujarnya.