Tingkatkan Distribusi Ikan - KKP Kembangkan 400 Pelabuhan Perikanan

NERACA

 

Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengaku terus mengembangkan pelabuhan-penghubung antara sentra produksi dengan sentra pasar perikanan tahun ini. Pengembangan sarana dan prasarana penunjang itu akan menyasar 400 Pelabuhan Perikanan (PP) dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI).

“Pengembangan pelabuhan perikanan merupakan implementasi dari Peraturan Presiden No.26/2012 terkait cetak biru pengembangan sistem logistik nasional serta wujud dari Program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) sebelumnya telah ditetapkan dalam Keppres No.10/2011,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo di Brebes, Provinsi Jawa Tengah, seperti dikutip dari rilis tertulis KKP, Minggu (9/9).

Sharif menjelaskan, revitalisasi sarana dan prasarana penunjang pelabuhan perikanan yang memadai, dapat meningkatkan efektivitas rantai suplai ikan sehingga dapat meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar domestik maupun ekspor.

Revitalisasi pelabuhan perikanan tersebut diyakini mampu menjamin pasokan ikan serta peningkatan kapasitas industri pengolahan hasil perikanan. Hal ini, selaras dengan salah satu arah kebijakan KKP pada 2013, yakni pengembangan dan pengawasan sistem jaminan mutu dan traceability (ketelusuran) produk hasil perikanan dan jaminan akan ketersediaan bahan baku industri.

Sehubungan dengan itu, KKP berencana membangun sistem rantai dingin dan ketersediaan cold storage dalam menjamin ketersediaan pasokan bahan baku bagi industri pengolahan ikan. Kini, keberadaan cold storage pun sudah tersedia di seluruh Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) seperti PPS Bungus, PPS Nizam Zaman, PPN Pelabuhan Ratu, PPS Bitung dan PPN Ambon. Demikian pula di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) serta di  beberapa Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan sentra-sentra pengolahan. Hal tersebut dapat diyakini, mampu menunjang Sistem Logisitik Ikan Nasional.

Pembangunan Cold Storage

Sebab itu KKP terus menggiatkan pembangunan cold storage di berbagai daerah setiap tahunnya. Sejak 2010 sampai 2011 tercatat sebanyak 55 unit cold storage telah dibangun. Sementara tahun ini KKP menargetkan sebanyak 28 cold storage akan dibangun. Selain itu ada cold storage yang dibangun langsung oleh daerah di kabupaten dan kota melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

Rata-rata biaya yang dibutuhkan dalam membangun sebuah unit cold storage sebesar Rp 1,5 – 2 miliar, dengan kapasitas terpasang sebesar 30 ton. Pada 2013, KKP menargetkan pembangunan 20 unit pabrik es, 10 unit cold storage, 5 unit rumah kemasan, 3 unit miniplant pengolahan tuna, 8 unit sentra pengolahan serta 100 paket sarana sistem rantai dingin.

Sharif juga menjelaskan, keberadaan cold storage tersebut membuktikan kebulatan tekad KKP dalam menjamin ketersediaan pasokan bahan baku bagi industri pengolahan ikan, dan fluktuasi harga ikan.  Pembangunan cold storage dinilai penting dalam menampung berbagai hasil produksi perikanan yang diambil dari daerah sentra produksi seperti yang terdapat di kawasan perairan Indonesia bagian timur sehingga bisa disalurkan ke Hub utama industri seperti di Jakarta, Bitung serta berbagai daerah yang membutuhkan bila saat paceklik tiba.  

Pada kesempatan itu, Sharif juga menyalurkan bantuan secara simbolis bernilai total Rp 9,6 miliar kepada nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolah/pemasar hasil perikanan yang bermukim di Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, dengan nilai sebesar Rp 9,6 miliar. Bantuan tersebut berupa 25 paket PUMP Perikanan Tangkap, 275 bidang SeHAT Nelayan, 5000 kartu nelayan, 1 unit Kapal Inka Mina, 4 paket mesin kapal berbahan bakar BBG, 40 paket PUMP Perikanan Budidaya, 33 PUGAR.

Di samping itu, untuk mengembangkan sarana prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di Kabupaten Brebes, KKP menyalurkan bantuan berupa 4 paket PUMP P2HP, 4 unit SPG roda 3 berpendingin, 7 unit chest freezer kapasitas 194 liter, 2 unit chest freezer kapasitas 492 liter, 5 unit cool box kapasitas 210 liter, 1 unit sarana pengolahan, 1 paket peralatan pasar ikan, 4 paket peralatan sistem rantai dingin.  

BERITA TERKAIT

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…

BERITA LAINNYA DI Industri

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…