IHSG Belum Beranjak Dari Penguatan Kemarin

NERACA

Jakarta – Transaksi perdagangan saham, Senin awal pekan ditutup menguat 57 poin didorong aksi beli di saham-saham yang sudah murah. Indeks berhasil menembus kembali level psikologis 4.100. Berikutnya, perdagangan Selasa indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berada di posisi yang sama dengan kecenderungan menguat dan indeks diproyeksikan akan berada di level 4.100-4.120.

Pada akhir perdagangan awal pekan kemarin, IHSG ditutup menanjak 57,617 poin (1,42%) ke level 4.117,948. Sementara Indeks LQ45 melonjak 11,201 poin (1,61%) ke level 706,733. Investor asing yang sudah menarik dana cukup banyak mulai mengakumulasi saham. Investor lokal juga tidak mau ketinggalan memburu saham-saham yang sudah murah.

Sembilan sektor berhasil menguat didorong aksi beli tersebut, hanya satu sektor yang masih terkena tekanan jual yaitu agrikultur. Sektor konsumer memimpin penguatan dan perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 122.707 kali pada volume 3,161 miliar lembar saham senilai Rp 3,587 triliun. Sebanyak 166 saham naik, sisanya 76 saham turun, dan 79 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia tidak mampu bertahan lama mempertahankan diri si zona hijau. Pada awal pekan ini ditutup mixed, padahal tadi siang masih bisa kompak menguat. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sarana Menara (TOWR) naik Rp 2.000 ke Rp 24.000, Unilever (UNVR) naik Rp 1.000 ke Rp 28.100, Mayora (MYOR) naik Rp 750 ke Rp 21.350, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 650 ke Rp 52.650.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 700 ke Rp 21.600, Duta Pertiwi (DUTI) turun Rp 275 ke Rp 3.025, Indocement (INTP) turun Rp 150 ke Rp 20.100, dan XL Axiata (EXCL) turun Rp 150 ke Rp 7.050.

Menutup perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup menguat 24,827 poin (0,61%) ke level 4.085,158. Sementara Indeks LQ45 naik 4,679 poin (0,67%) ke level 700,211. Aksi beli mulai dilakukan investor setelah Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi Agustus 2012 mencapai 0,95%, angka ini lebih tinggi dari inflasi Juli lalu sebesar 0,7%. Meski naik, tapi tingkat inflasi ini masih di bawah perkiraan yang sebesar 1%.

Setelah sempat jatuh ke posisi terendahnya di 4.047,280, indeks pun secara perlahan menanjak hingga ke level 4.087,561. Menguatnya bursa-bursa di Asia juga memberikan dukungan. Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 76.864 kali pada volume 1,658 miliar lembar saham senilai Rp 1,528 triliun. Sebanyak 123 saham naik, sisanya 74 saham turun, dan 86 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sarana Menara (TOWR) naik Rp 2.000 ke Rp 24.000, Surya Toto (TOTO) naik Rp 600 ke Rp 7.300, Ace Hardware (ACES) naik Rp 550 ke Rp 6.250, dan Inti Bangun (IBST) naik Rp 370 ke Rp 1.870.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Duta Pertiwi (DUTI) turun Rp 500 ke Rp 2.800, Unilever (UNVR) turun Rp 300 ke Rp 26.800, XL Axiata (EXCL) turun Rp 250 ke Rp 6.950, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 250 ke Rp 22.050.

Sementara diawal perdagangan, indeks BEI dibuka turun 7,45 poin atau 0,45% ke posisi 4.052,89. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 1,89 poin (0,27%) ke level 693,64, “Senin Pagi, bursa Asia termasuk indeks BEI dibuka melemah memfaktorkan sentimen negatif dari rilis data manufaktur China yang diluar ekspektasi turun di bulan Agustus, menambah spekulasi pelemahan ekonomi di regional Asia," kata analis Samuel Sekuritas Yualdo Yudoprawiro.

Dia menambahkan, pasar saham awal pekan juga akan mengantisipasi rilis data inflasi bulan Agustus yang diperkirakan mencapai 0,8% "mont on month" (4,4 persen YoY) serta data neraca perdagangan di bulan Juli yang diperkirakan kembali membukukan defisit.

Sementara, analis HD Capital Yuganur Widjanarko memperkirakan, faktor teknikal akan mendorong indeks BEI kembali menguat didorong oleh saham kapitalisasi besar yang telah terkoreksi cukup dalam."Teknikal 'rebound' di IHSG akan didukung oleh beberapa saham kapitalisasi besar yang terkoreksi lumayan tajam dari posisi tertingginya,"ujarnya.

Tercatat bursa regional diantaranya indeks Hang Seng menguat 3,06 poin (0,02%) ke level 19.485,63, indeks Nikkei-225 turun 33,11 poin (0,37%) ke level 8.807,71 dan Straits Times melemah 5,69 poin (0,19%) ke level 3.019,53. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…