Kerja Keras Tingkatkan Investor dan Sosialisasikan Industri Pasar Modal - BEI Gelar CSR Funbike Rally

NERACA

Jakarta – Komitmen pelaku industri pasar modal dan para stakeholder memperkenalkan pasar modal lebih luas lagi terus digalakkan dari berbagai lini dan segmen. Langkah ini bertujuan, masyarakat lebih awareness soal instrument investasi pasar modal, mulai dari saham, obligasi hingga turunannya.

Dalam rangka memperkenalkan industri pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan Asosiasi Emiten Indonesia serta komunitas Bike to Work Indonesia mengadakan "Charity Funbike Rally Capital Market, “Kegiatan 'Charity Funbike Rally Capital Market' yang bertemakan 'Sehat Bersama Masyarakat Pasar Modal' merupakan salah satu kegiatan pengenalan industri pasar modal di dalam negeri,"kata Direktur Utama BEI Ito Warsito di Jakarta, Kamis (30/8).

Dia menjelaskan, kegiatan itu juga merupakan bentuk kepedulian sosial atau "corporate social responsibility" (CSR) kepada masyarakat. Selain sosialisasi pasar modal, kegiatan itu juga diharapkan dapat menjadi ajang sarana meningkatkan silaturahmi antara masyarakat pasar modal dengan masyarakat luas.

Ito menambahkan, perkembangan pasar modal yang pesat telah merangsang pertumbuhan perekonomian Indonesia ke arah yang positif. Kondisi itu mendorong otoritas pasar modal untuk berbagi dengan pemangku kepentingan (stakeholders) melalui keceriaan kegiatan amal dalam bentuk funbike pasar modal.

Sementara Direktur Eksekutif AEI Isakayoga menambahkan, sesuai dengan tema acara dan CSR maka sebagian pendapatan kegiatan itu akan disumbangkan kepada Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala dan Rumah Singgah Kaki Langit (RSKL), “Kedua yayasan itu merupakan tempat belajar bagi anak kurang beruntung dan anak jalanan yang berlokasi di wilayah Jabodetabek,"ujarnya.

Sementara, Ketua Umum B2W Indonesia Toto Sugito mengatakan, di sisi lain, acara itu merupakan ajang silaturahmi sesama pecinta sepeda. Saat ini sepeda bukan hanya dijadikan alat untuk pemuas hobi semata, melainkan juga sebagai alat transportasi alternatif. "Namun, lebih dari itu melalui sepeda juga bisa memperluas networking dengan mengikuti kegiatan-kegiatan seperti funike itu," ucapnya.

Gandeng Warga NU

Keseriusan BEI untuk meningkatkan investor pasar modal cukup berasalan. Pasalnya, jumlah investor pasar modal negara tetangga seperti Singapura sebanyak 30% dan Malaysia 20% dari  jumlah penduduk atau jauh lebih banyak dibandingkan Indonesia. Sedangkan, pasar modal dalam negeri baru 0,2% atau sekitar 363.094 investor.

Kerja keras BEI dan SRO meningkatkan jumlah investor pasar modal banyak dilakukan didaerah dengan berbagai cara dan termasuk rencana mendirikan perguruan tinggi pasar modal dan termasuk pojok bursa di beberapa perguruan tinggi. Tujuannya, menciptakan SDM handal dipasar modal dan juga ketertarikan anak muda terjun di industri pasar modal.

Selain itu, belum lama BEI menggandeng ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU). Kerjasama ini berupa pemberian edukasi kepada Muslimat Nahdlatul Ulama tentang pasar modal agar tidak terjebak dalam investasi "bodong" (kosong).

Wakil Sekretaris Muslimat NU Zanuba Arifah mengatakan, tujuan dari edukasi itu untuk memberikan hal yang mendasar bagi anggota muslimat NU mengenai perencanaan keuangan,
”Edukasi ini secara luas juga dimaksudkan agar tidak ada masyarakat yang terjebak dalam investasi 'bodong' seperti Koperasi Langit Biru,"ungkapnya.

Dia mengharapkan, dengan diadakannya edukasi, maka masyarakat dapat belajar mengenai risiko dalam berinvestasi. Nantinya, dengan edukasi tersebut bagi investor yang tertarik investasi di pasar modal sudah bisa mengetahui apa yang harus dilakukan dan risikonya.

Kendatipun demikian, dia menuturkan, secara organisasi tidak ada target yang akan menjadi investor. “Tujuan mereka kesini juga untuk melek investasi, daripada disimpan dibawah kasur dan di dalam bambu atau hanya ke bank saja," tandasnya.

Menurut dia, masyarakat di dalam negeri memiliki potensi yang besar menjadi investor pasar modal karena memiliki dana "tidur" yang tidak sedikit. Sementara anggota Muslimat NU yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga umumnya masih berinvestasi pada logam mulia, dengan adanya edukasi mengenai investasi akan diketahui model investasi yang lebih luas.

Berikan Pandangan Positif

Pakar ekonomi Syariah Adiwarman Karim menanggapi positif edukasi yang dilakukan pihak BEI dan Muslimat Nahdlatul Ulama. Selama ini banyak masyarakat yang masih mempunyai anggapan investasi di saham haram hukumnya."Edukasi ini bagus, karena selama ini banyak masyarakat yang menilai bahwa bursa saham itu punya stigma haram, dengan edukasi maka masyarakat tahu tidak semuanya di pasar modal haram," jelasnya.

Dia menambahkan, pihak Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) bersama dengan Dewan Syariah Nasional juga melakukan penyaringan terhadap emiten yang masuk dalam daftar efek syariah per enam bulan.

Adiwarman Karim mengemukakan, perusahaan yang masuk dalam bisnis rokok, minuman keras serta lembaga keuangan konvensional tidak masuk dalam daftar syariah. Selain itu, rasio utang perusahaan tidak boleh lebih dari 33%. (bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…