Bank Raharja Dongkrak Pendapatan Lewat Trade Finance

NERACA

Surabaya - PT Bank Ekonomi Raharja Tbk yakin bisnis "trade finance" dapat meningkatkan pendapatan atas jasa (fee based income) menjadi sekitar 17% pada tahun 2012.

"Kami optimistis dapat mencapai kenaikan pendapatan atas jasa pada tahun ini karena pada tahun 2011 bisa mencapai 16 persen," kata Senior Vice President Head of Global Transaction Banking PT Bank Ekonomi Raharja Tbk, Edwin Rudianto, di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, "trade finance" adalah bisnis yang sangat menarik dimana layanan dan pembiayaan disediakan berasal dari pendapatan atas jasa dan "interest income" perbankan.

"Risiko bisnis tersebut lebih kecil dibandingkan pinjaman konvensional lain seperti Pinjaman Rekening Koran (Overdraft) dan Pinjaman Berjangka (Term Loan)," ujarnya.

Salah satu penyebabnya, jelas dia, karena layanan dan pembiayaan "trade finance" bersifat jangka pendek, "self liquidating", selektif, dan spesifik. Dalam HSBC Group, layanan dan pembiayaan "trade finance"-nya dikenal sebagai "Global Trade and Receivable Finance (GTRF)". "Upaya tersebut sekaligus guna memenuhi kebutuhan seluruh segmen pasar," katanya.

Sementara itu, penerapan "GTRF" di bisnis perbankannya dilakukan oleh divisi khusus. Mereka bertanggung jawab pada kegiatan "trafe finance" dari proses awal akuisisi nasabah sampai dijalankannya transaksi.

"Dalam upaya meningkatkan layanan 'trade finance' kepada nasabah kami melakukan perubahan signifikan selama tahun 2011," katanya.

Hal itu, imbuh Edwin, berdampak positif terhadap kepuasan nasabah yang semakin memberikan nilai tambah kepada perkembangan bisnis "trade finance" di bank-nya.

"Pada tahun 2011, kami mencatat pertumbuhan bisnis 60 persen dibandingkan tahun 2010, pertumbuhan jumlah nasabah 30 persen, dan pembiayaan komoditas melalui 'Warehouse Receipt Financing' dan 'Delivery Order Financing' seperti biji-bijian, 'CPO', dan gula," kata Edwin.

Bahkan, sambung Edwin, pihaknya juga memberikan tambahan layanan berupa peningkatan waktu pelayanan dari pukul 13.00 WIB menjadi pukul 14.00 WIB untuk proses hari yang sama.

"Kami juga melakukan sentralisasi proses perdagangan di cabang seperti di Plaza Kuningan Jakarta guna meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan," ujar Dia.

BERITA TERKAIT

Intervensi Bank Sentral, Rupiah Sedikit Menguat

NERACA Jakarta  - Nilai tukar rupiah pada Senin (24/6) sore, bergerak di area positif atau menguat sebesar 62 poin menjadi…

Mandiri Dukung Wirausaha Kampus

NERACA Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menggelar National Lecturer Series (NLS), yakni sebuah program kuliah umum yang ditujukan untuk…

OJK Resmi Cabut Izin Usaha AJN

NERACA Jakarta - Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) secara resmi mencabut izin usaha PT Asuransi Jiwa Nusantara (AJN)…

BERITA LAINNYA DI

Intervensi Bank Sentral, Rupiah Sedikit Menguat

NERACA Jakarta  - Nilai tukar rupiah pada Senin (24/6) sore, bergerak di area positif atau menguat sebesar 62 poin menjadi…

Mandiri Dukung Wirausaha Kampus

NERACA Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menggelar National Lecturer Series (NLS), yakni sebuah program kuliah umum yang ditujukan untuk…

OJK Resmi Cabut Izin Usaha AJN

NERACA Jakarta - Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) secara resmi mencabut izin usaha PT Asuransi Jiwa Nusantara (AJN)…