Belum Ada Rencana Kenaikan Harga BBM di 2013

NERACA

 

Jakarta - Walaupun sempat terdengar desas-desus mengenai harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan naik tahun depan. Namun, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada rencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi pada 2013 mendatang. Tetapi, Pemerintah telah sudah mengajukan alokasi BBM bersubsidi sebesar 46 juta kiloliter kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita H. Legowo mengatakan jika ada kenaikan harga BBM cukup 42 juta kiloliter. "Kuota BBM 46 juta kiloliter itu belum termasuk jika ada kenaikan harga BBM, karena jika ada (kenaikan harga) itu bisa 42 juta kiloliter," katanya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (28/8).

Evita menegaskan pemerintah akan tetap fokus pada langkah penghematan yang saat ini juga sedang berlangsung. Selain itu, dari Direktorat jJenderaln Migas sendiri juga sedang menyusun sistem pengalokasian setiap daerah kepada pengguna di mana akan dipaparkan terlebih dahulu ke Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. "Kayak semacam ada penjatahan itu , tapi masih dalam pembicaraan, didalam rangka mencapai supaya gak jauh-jauh amat (dari kuota yang dialokasikan)," jelasnya.

Bagaimana rincian alokasi BBM bersubsidi bagi pengguna kendaraan bermotor itu, belum bisa dijelaskan oleh Evita. Tapi dia memastikan bahwa dengan adanya Perpres Nomor 15 Tahun 2012, penjatahan BBM bersubsidi per pengguna dapat diimplementasikan.

Harga Minyak Dunia

Terkait ketentuan kenaikan harga, Evita menjelaskan bahwa tidak akan sama dengan aturan yang tertera pada APBN-P 2012. Di mana saat itu ditetapkan, harga BBM Bersubsidi dapat naik jika harga ICP berada 15% di atas rata-rata asumsi selama enam bulan berturut-turut. "Kalau 2013 beda lagi aturannya. Kalau toh mau (menaikkan), tapi kita tidak mempunyai rencana itu," jelasnya.

Hampir sama yang pernah dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, bahwa Pemerintah belum mengetahui kondisi harga BBM ke depan. Dia menjelaskan, kebijakan Pemerintah terhadap harga BBM akan tergantung pada harga minyak mentah. Di mana pergerakan harga minyak ini akan dipengaruhi oleh faktor geopolitik.

Hatta mengatakan, faktor geopolitik pasti mempengaruhi permintaan dan penawaran minyak. Misalnya saja, bila minyak Iran diembargo maka sekitar 3 juta barel minyak negara di kawasan Timur Tengah tersebut tidak bisa diekspor. "Itu akan mengurangi pasokan dan akan mengenjot harga yang tinggi," ujarnya.

Bila harga minyak mentah menjadi sangat tinggi, maka Pemerintah tentunya akan berpikir untuk menyelamatkan APBN, misalnya dengan menaikkan harga BBM. "Kita tidak mau berspekulasi seperti itu karena faktor dari harga crude ini sangat dipengaruhi," tandas Hatta.

 

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…