Pada RAPBN 2013 - Indonesia Tambah utang Rp46,5 triliun

NERACA

Jakarta - Langkah pemerintah Indonesia menutupi kekurangan pembiayaan APBN 2013 disiasati dengan berhutang. Hal ini terlihat dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2013 yang menyatakan pemerintah Indonesia memperoleh komitmen pinjaman siaga (standby loan) sebesar US$5 miliar atau sekitar Rp46,5 triliun dari sejumlah kreditur internasional.

Dalam RAPBN 2013 juga disebutkan lembaga kreditur yang telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman antara lain Bank Dunia melalui Program for Economic Resilience, Investment and Social Assistance in Indonesia (Perisai) sebesar US$2,0 miliar atau sekitar Rp18,6 triliun. Selain itu Bank Pembangunan Asia (ADB) melalui program Precautionary Financing Facility sebesar US$0,5 miliar atau setara dengan Rp4,65 triliun.

Selain dari lembaga kreditur, Pemerintah Australia melalui program Contingency Facility berkomitmen akan memberikan pinjaman sebesar US$1,0 miliar atau setara dengan Rp9,3 triliun, dan dari Pemerintah Jepang melalui Japan Bank for International Coperation (JBIC) melalui program Contigency Loan Facility sebesar US$1,5 miliar atau senilai dengan Rp13,95 triliun.

Sementara itu, guna menghadapi kondisi pasar keuangan yang masih rentan akibat belum pulihnya perekonomian Amerika Serikat dan adanya krisis utang di zona Eropa, pemerintah Indonesia telah menyiapkan beberapa upaya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi makro secara komprehensif.

Belajar dari pengalaman krisis keuangan Asia tahun 1997-1998 dan krisis keuangan global tahun 2008-2009, pemerintah Indonesia menyiapkan langkah-langkah proaktif guna menjamin pemenuhan pembiayaan APBN dalam menghadapi meningkatnya volatilitas di pasar keuangan global serta untuk mempertahankan kekuatan fundamental ekonomi makro.

 

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan agar memprioritaskan enam sasaran utama perekonomian guna mengantiasipasi situasi ekonomi 2013-2014.  Adapun enam sasaran utama tersebut adalah pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan, stabilitas harga, pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan dan ketahanan energi. "Enam sasaran utama inilah yang menjadi fokus dan prioritas kita untuk dua tahun mendatang," ucapnya

Menurut Presiden, dalam situasi perekonomian yang masih tidak menentu dan penuh tantangan saat ini, terutama adanya resesi di kawasan Eropa, pemerintah tidak boleh lengah, meskipun, saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat baik tumbuh di atas 6%  dan memiliki momentum untuk terus tumbuh. "Jangan merasa ekonomi kita, alhamdulillah sudah tumbuh di atas enam persen dan kita memiliki momentum yang baik, dengan sendirinya ke depan juga baik-baik saja, saya mengajak tidak seperti itu," kata Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga meminta untuk menyukseskan rencana kerja pemerintah dan rancangan APBN 2013 serta di 2014 nanti. "Saya sudah bicara dengan Wapres empat bulan ini sambil menyukseskan RKP dan RAPBN 2013, harus," ujarnya.

Presiden juga menegaskan agar bekerja keras untuk mewujudkan fondasi ekonomi yang lebih baik untuk masa-masa mendatang yang masih memiliki ancaman perekonomian global. "Kita pastikan yang menjadi prasyarat untuk pertumbuhan ekonomi kita di tahun depan, tahun yang berat dan tahun depannya lagi, kita usahakan kita beresi semua, apakah kebijakan, regulasi, iklim, kita usahakan sekuat tenaga, kita beresi, dengan demikian 2013-2014 kita siap menghadapi perkembangan global apapun," tuturnya. **bari

 

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…