Harus Terus Diperkuat - Pendidikan Karakter Ciptakan Keunggulan SDM



 

NERACA
Nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa sangat perlu diterapkan dalam proses pembelajaran pendidikan. Namun berbagai upaya di atas tidak akan dapat berjalan dengan baik jika guru sebagai penanggung jawab proses pembelajaran tidak berkeinginan melaksanakannya dengan baik.
17 Agustus 2012, suatu peristiwa sangat penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Di Hari Ulang Tahun Ke-67 Kemerdekaan Republik Indonesia, peringatan 17 Agustus tahun ini seperti ketika pertama kali pada 1945, yakni hari Jumat. Ini menjadi kilas balik, kenangan akan satu titik bangkit sejarah bangsa Indonesia.
Dalam kata sambutannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh mengatakan, Peringatan  hari  ulang  tahun kemerdekaan  tahun 2012  ini  memiliki  kesamaan  suasana  kebatinan sebagaimana pada saat Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, yakni  sama-sama berada  pada  bulan  Ramadan. Saat  itu  kemerdekaan diproklamasikan pada tanggal 9 Ramadan 1364 H.
Proklamasi kemerdekaan adalah bertemunya tekad dan perjuangan seluruh anak  bangsa  saat  itu  dengan  kehendak  Allah  Swt,  Tuhan  Yang Maha Kuasa. Untuk itu, lanjut dia, dalam mewujudkan cita-cita proklamasi tersebut diperlukan sikap optimisme dan upaya kuat seluruh anak bangsa secara sistematik dan sistemik serta harus dilakukan secara berkelanjutan.
Di sinilah peran penting dunia pendidikan dan  kebudayaan  dalam  mempersiapkan  sumber daya  manusia  yang berkualitas.
Pendidikan  memang  merupakan  sistem  rekayasa  sosial  terbaik untuk meningkatkan  modal  pengetahuan  sebagai  modal  utama  dalam meningkatkan kesejahteraan, mencerdaskan bangsa,  serta  meningkatkan harkat dan martabat sekaligus untuk membangun peradaban yang unggul.
Sayangnya, pendidikan di Indonesia lebih berorientasi pada barat yang cenderung eksploitatif dan berorientasi pasar. Pendidikan hanya dimaknai sebagai teknik managerial sekolah dan menitikberatkan nilai-nilai kuantitatif akademik-kognitif semata.
Asyfiyah SPd Aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) mengatakan, pendidikan di Indonesia adalah pendidikan sekuler dengan budaya masyarakat yang materialistik. Terlebih dengan materi ajar yang tidak menghantar terbentuknya output pendidikan berkepribadian seimbang.
Pengajaran yang ada sekarang cenderung hanya sekadar transfer of knowledge dan bukan transfer of personality. Guru pun belum bisa memberikan teladan bagi siswa untuk mengembangkan karakter positif. Ditambah dengan belum serasinya pendidikan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Hal inilah yang menyebabkan cita-cita Indonesia untuk membangun manusia yang merdeka jiwa dan pikirannya menjadi “kabur”.
Oleh karena itu, untuk mencetak generasi yang berkualitas, maka diperlukanlah pendidikan kebangsaan. pendidikan kebangsaan sangat diperlukan untuk mengkaji dan mendesain masa depan bangsa.
Pendidikan kebangsaan adalah salah satu cara bentuk perwujudan cinta tanah air yang efektif untuk menuju negara Indonesia yang sejahtera. Pewarisan nilai-nilai kebangsaan dapat dikerjakan oleh para guru dengan menanamkan nilai-nilai universal seperti kejujuran dan integritas, hormat pada aturan dan hukum masyarakat, hormat pada hak orang/warga lain, cinta pada pekerjaan, mau bekerja keras dan tepat waktu. 
Disinilah guru dituntut untuk berperan aktif melakukan inovasi kegiatan pembelajaran demi terwujudnya kualitas pendidikan yang tidak hanya sekedar tranfer ilmu pengetahuan tetapi sekaligus menyisipkan nilai-nilai luhur budi pekerti.
Gagasan pendidikan karakter kebangsaan muncul setelah pendidikan agama dan kewarganegaraan dianggap belum cukup membentuk karakter generasi. Radikalisme, sikap memaksakan pendapat orang lain maupun semangat mengubah negara Indonesia kian menguat. Seperti keberadaan Negara Islam Indonesia (NII).
Pentingnya pendidikan karakter kebangsaan juga diperkuat dengan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Menurutnya, pendidikan karakter kebangsaan bisa mewujudkan keunggulan sumber daya manusia. Ini didasarkan pada penelitian menyebutkan 80 % kesuksesan ditentukan dari karakter atau kepribadian seseorang.
Secara praktis nilai-nilai pendidikan kebangsaan perlu dilakukan oleh segenap anak bangsa seperti hormat kepada pemerintah, membayar pajak, turut dalam partisipasi politik dan peduli kepada pemimpin negara. 
Visi 2045 anak bangsa yaitu, Bangga menjadi bangsa Indonesia dengan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia, pastilah akan terwujud apabila segenap komponen bangsa mau mengajarkan dan melakukan nilai-nilai kebangsaan.

BERITA TERKAIT

40.164 Sekolah Miliki Siswa Berkebutuhan Khusus

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan terdapat 40.164 satuan pendidikan formal di Indonesia yang memiliki peserta…

Perpusnas Bikin Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku

  Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyambut baik kegiatan mudik asyik baca buku tahun 2024 yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan…

Mengajak Anak untuk Ikut Mudik, Perhatikan Hal Ini

  Datangnya bulan Ramadan selalu bersamaan dengan persiapan umat muslim untuk pulang ke kampung halaman dengan tujuan berkumpul bersama keluarga…

BERITA LAINNYA DI

40.164 Sekolah Miliki Siswa Berkebutuhan Khusus

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan terdapat 40.164 satuan pendidikan formal di Indonesia yang memiliki peserta…

Perpusnas Bikin Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku

  Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyambut baik kegiatan mudik asyik baca buku tahun 2024 yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan…

Mengajak Anak untuk Ikut Mudik, Perhatikan Hal Ini

  Datangnya bulan Ramadan selalu bersamaan dengan persiapan umat muslim untuk pulang ke kampung halaman dengan tujuan berkumpul bersama keluarga…