Pasca Hari Raya : - Mendulang Keuntungan dari Bisnis Laundry

Bisnis laundry kian menggeliat. Pakaian kotor yang menumpuk usai liburan panjang berhari raya bukan masalah. Bisnis jitu memetik keuntungan disisa gemerlap konsumtif masyarakat ibukota.

NERACA

Ramadhan telah berlalu,  panji kemenangan telah dikibarkan, rutinitas dengan pelbagai aktifitas pun sudah dipelupuk mata. Bagi masyarakat perkotaan bahkan daerah, problematika baru dimulai. Terlebih ketika ‘si bibi’ belum kembali membantu pekerjaan rumah, termasuk menyiapkan pakaian seluruh anggota keluarga. Dan bisnis laundry menjadi solus yang tepat.

Bisnis laundry dikenal dengan istilah binatu. Dalam bahasa modern, kini lebih dikenal dengan istilah laundry & dry clean, dimana pakaian dicuci menggunakan mesin cuci. Sedangkan untuk dry clean pakaian dibersihkan dengan cairan kimia khusus yang bisa membersihkan dan merontokkan kotoran di pakaian tanpa dicuci secara biasa.

Sejak awal tahun 1990-an, bisnis ini hanya dilakukan ala rumahan dengan istirah, ‘cuci-seterika,’ atau di hotel-hotel mewah untuk fasilitas tamunya. Namun lambat laun, dimulainya sistem franchise (waralaba) dengan manajemen yang lebih profesional.

Layanan, yang tadinya hanya diperuntukkan bagi masyarakat kelas atas, kini bisa dinikmati masyarakat kelas menengah ke bawah. Bahkan kombinasi antara layanan murah dengan layanan cuci-setrika, berkembang lebih kreatif dengan munculnya laundry kiloan, laundry dengan harga yang dibayarkan berdasarkan hitungan kilogram (bukan per potong pakaian).

 

Memiliki partner

Untuk memulai bisnis laundry dengan membidik pangsa pasar masyarakat menengah ke atas, ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan. Pertama; modal untuk investasi yang dibutuhkan untuk lokasi penjualan (outlet tempat menerima pelanggan atau cucian), lokasi mencuci, dan peralatan berupa mesin-mesin yang dibutuhkan, serta instalasi air, listrik, dan buangan air kotor.

Lokasi tempat menerima cucian dan tempat mencuci bisa dilakukan di tempat yang sama atau terpisah, mengingat dibutuhkan instalasi air yang memerlukan ruang dan biaya yang juga besar.

Sedangkan peralatan yang dibutuhkan adalah cash register (mesin hitung uang), mesin cuci baju kapasitas industri, mesin pengering baju kapasitas besar, mesin setrika press besar, dan setrika tangan. Ini minimum standar mesin yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini.

Jika jumlah cucian belum terlalu banyak, mesin press (setrika otomatis) bisa digantikan seterika tangan yang harganya jauh lebih murah.

Mesin cash register digunakan di lokasi penerima cucian untuk mencatat dan menerima transaksi keuangan. Mesin cuci digunakan untuk mencuci pakaian yang bisa dicuci dengan mesin biasa, sedangkan pakaian yang tak bisa dicuci dengan mesin cuci biasa harus dicuci secara terpisah.

Mesin setrika (press) otomatis juga diperlukan, tapi untuk mendapatkan press-line atau garis setrika yang jelas dan tegas biasanya tukang cuci lebih menyukai setrika tangan yang berat, karena memberikan hasil yang jauh lebih maksimal, meski membutuhkan tenaga pekerja lebih banyak. Sedangkan untuk biaya operasional meliputi komponen; biaya sewa tempat deterjen dan pelunak cucian, air, bahan kimia untuk dry-clean, dan SDM (pekerja).

Modal terbesar adalah pembelian mesin-mesin dan sewa tempat. Mesin cuci memiliki  spesifikasi berdasarkan kapasitas kilogram, begitu juga dengan mesin pengering. Untuk mesin-mesin kelas industri keluaran Jerman memiliki kualitas terbaik, tapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan mesin keluaran Jepang.

Untuk memulai usaha jenis rumahan, Anda bisa memakai mesin rumahan, tetapi daya tampung cucinya kurang besar. Sehingga bila permintaan cucian meningkat Anda harus menggunakan beberapa mesin cuci.

Memiliki partner jadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan. Namun, mencari partner pun tak mudah. Harus ada kecocokan dan kesamaan visi dan misi dalam menjalankan usaha bersama. Juga harus ada hitung-hitungan tegas dan jelas dalam modal serta sistem bagi hasil. Jika tak dibuatkan dalam bentuk legal (badan hukum), harus ada perjanjian bersama yang mengikat.

Banyak sekali seluk beluk soal bisnis ini yang bisa Anda ketahui jika ingin memulainya di level menengah. Untuk informasi lebih lanjut, ada asosiasi atau perkumpulan dari pengusaha laundry (khususnya laundry menengah dan besar), dimana Anda bisa bertanya lebih spesifik dan mendetail seputar usaha ini.

BERITA TERKAIT

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…