Penjualan SBN Capai Rp186 Triliun

NERACA

Jakarta—Pemerintah menyatakan telah menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp186,127 triliun hingga akhir Juli 2012. “Realisasi tersebut mencapai 68,82% dari target SBN pada 2012 yang mencapai Rp270,469 triliun. Adapun rincian dari penerbitan SBN tersebut, berasal dari penerbitan Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp142,230 triliun,” demikian keterangan tertulis Direktorat Jendral Pengelolaan Utang (DJPU) Kementrian Keuangan di Jakarta.

Adapun dari SUN domestik sebesar Rp103,225 triliun berupa obligasi negara (ON), sebesar Rp82,945 triliun untuk Surat Pebendaharaan Negara (SPN), dan SUN bertenor valuta asing (valas) sebesar Rp39,005 triliun. Sedangkan Rp43,897 triliun sisanya berasal dari penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp43,897 triliun. Penerbitan tersebut berasal dari Islamic Fixed Rate Bond/project Based Sukuk (IFR/PBS) sebesar Rp13,757 triliun, dan Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPN-S) sebesar Rp1,185 triliun.

Selain itu, pemerintah mencatat SBSN ritel sebesar Rp13,613 triliun, dan penerbitan Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI) sebesar Rp15,342 triliun. Sedangkan untuk SBN Netto mencpai Rp124,780 triliun atau 78,18 persen dari target 2012 sebesar Rp159,596 triliun.

Sepeti diketahui, pada nota keuangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2011, rencana penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) bruto sebesar Rp211 triliun, dan penerbitan SBN netto sebesar Rp126,65 triliun. Dari jumlah tersebut, saat ini realisasi penerbitan SBN sudah sebesar Rp182 triliun. Dengan kata lain, rencana penerbitan SBN hingga akhir tahun masih tersisa sekitar Rp29 triliun. Untuk sisa target penerbitan ini, pemerintah belum menentukan apakah akan dipenuhi dari penerbitan SBN di dalam negeri atau dengan penerbitan sukuk global.

Sementara itu, Staff Khusus Menko Bidang Perekonomian Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan penerbitan SBN valas akan memberikan keuntungan bagi likuditas valas dalam negeri. Alasannya, dengan adanya lelang obligasi valas akan menurunkan permintaan valas pemerintah untuk pembayaran utang. “Jadi pemerintah tidak ikut-ikutan memborong valas di dalam negeri sehingga tidak akan menekan nilai tukar,”tuturnya.

Penerbitan SBN valas dalam jumlah lebih besar pada saat nilai tukar dolar Amerika menguat sangat menguntungkan, karena dana hasil penerbitan SBN valas tersebut untuk membayar utang dalam valas. Meskipun dengan menguatnya nilai tukar rupiah, maka jumlah utang dalam rupiah menjadi lebih besar. “Penerbitan SBN dalam jumlah besar tidak masalah asal digunakan dengan benar,”tuturnya.

Purbaya menambahkan, jumlah utang jatuh tempo yang meningkat akibat melemahnya nilai tukar rupiah tidak perlu dikhawatirkan pemerintah, karena selama ini realisasi belanja pemerintah selalu di bawah target, sementara pemerintah menerbitakan surat utang dalam jumlah besar. *bari

 

 

 

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…