Pemerintah Tambah 50 Ribu Unit Rumah FLPP

NERACA

Jakarta--PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan 50 ribu unit rumah FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), karena merasa bisa menyelesaikan target sebelumnya 16 ribu unit pada bulan ini. Sedangkan untuk pembiayaan FLPP sampai saat ini sudah hampir mencapai Rp 1 triliun.“Sampai akhir Juni 2012 kemarin, sudah 10850 unit rumah FLPP yang tersalurkan, sehingga target yang 16 ribu unit dapat diselesaikan bulan ini. Sekarang pembiayaan FLPP sudah mencapai hampir Rp 1 triliun,” kata Direktur BTN Irman Alvian Zahiruddin di Jakarta, kemarin.

Menurut Direktur BTN Irman Alvian Zahirudin, naiknya target FLPP disebabkan komposisi pembiayaan berubah menjadi 70:30. “Kita baru saja tanda tangan kerja sama operasional dengan Kemenpera, dengan pengubahan komposisi kredit menjadi 70:30, yaitu 70% pemerintah dan 30% bank. Jangka waktunya 30 tahun,” jelas Irman.

Dia menambahkan, angka 50.000 unit FLPP didapat setelah berkonsultasi dengan developer, juga termasuk penyesuaian dengan penurunan target FLPP dari Kemenpera yang menjadi 100 ribu unit.“Kita yang biayai 50 ribu unitnya, walaupun Kemenpera sudah menurunkan targetnya menjadi 100 ribu unit. Namun, kita ikut developer saja, kalau memang mereka sanggup bangun 75 ribu unit, ya kita biayai semuanya,” ujar Irman.

Namun tingkat suku bunga FLPP masih tetap 7,25%. “Suku bunga tidak ada perubahan, tetap 7,25%, cuma jangka waktu (tenor)nya yang ditambah. Kami nilai bunga itu sudah bagus. Bahkan dengan bunga 8,25% masih banyak masyarakat yang ambil,” papar Irman.

Untuk proyeksi di semester kedua 2012, Irman mengatakan bahwa Bank BTN optimis bahwa FLPP akan meningkat antara dua sampai tiga kali unit yang akan dibangun daripada saat ini. “Akhir 2012 ini akan jadi lebih baik dari yang dikontribusikan di semester pertama,” jelas Irman.

Kemudian, Direktur Utama BTN, Iqbal Latanro, juga mengatakan bahwa Bank BTN tidak terkena pengaruh peraturan LTV 30%. “LTV 30% tidak terlalu membawa dampak yang signifikan terhadap bisnis BTN. Karena kita lebih fokus kepada pembiayaan rumah yang tipenya di bawah tipe 70, atau yang harganya di bawah Rp 250 juta,” tuturnya.

Selain itu, Iqbal juga mengatakan soal right issue dari Bank BTN. “Right issue kita lakukan untuk meemperbaiki struktur permodalan, dan untuk menambah CAR. Karena menurut peraturan BI, Bank yang LDR-nya di atas 100 maka minimal CAR harus 14%,” pungkasnya. **ria

 

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…