Teknik Pemalsuan Uang Makin Canggih

NERACA

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengakui para pemalsu uang telah menggunakan metode dan teknik yang canggih. Sehingga uang palsu yang diproduksi memiliki kemiripin yang sulit dibedakan. Karena itulah BI terus melakukan sosialisasi ciri keaslian rupiah. "Tidak bisa dibilang makin marak tapi ada metode yang lebih canggih lagi. Itu kan selalu ada upaya-upaya serperti itu, jangan dibilang sudah marak," kata Gubernur BI Darmin Nasution di Jakarta, Rabu (15/8)

Lebih lanjut kata Darmin, ketika BI merancang sebuah uang baik dari bahan baku kertas hingga pengamannya sudah menggunakan berbagai cara agar susah dipalsukan atau ditiru. "Namun kita tidak bisa mengawasi satu per satu orangnya. Kecuali ada yang lapor.

Diakui Darmin, pihaknya terus memonitor berbagai pemalsuan uang yang beredar belakangan ini. “Sebetulnya kita sudah tahu kejadian-kejadian yang terjadi belakangan dan memang selalu saja ada orang yang coba memalsukan uang," ucapnya

Dikatakan Darmin, BI terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya tidak lagi ada yang tertipu akibat uang palsu. Menurut Darmin konsep 3 D yakni Dilihat, Diraba dan Diterawang masih jadi cara efektif melihat ciri-ciri uang asli.

Sementara itu, Kepala HUbungan Masyarakat Difi A Johansyah, Bank Indonesia (BI) libur selama tiga hari dalam menyambut Lebaran dari 18 sampai 22 Agustus mendatang. "Seluruh kantor Bank Indonesia (pusat dan daerah) pada 18 sampai 22 Agustus 2012 tidak beroperasi atau ditutup untuk umum," ujarnya

Sedangkan terkait dengan proses kliring atau real time gross settlement (RTGS) dan Scriples Securities Settlement System (SSS), pada hari Rabu dan Kamis (15 dan 16 Agustus 2012) jam operasionalnya diperpanjang selama selama satu jam. "Senin sampai Rabu 20-22 Agustus 2012 sistem BI-RTGS dan BI-SSSS tidak beroperasi. Namun pada Kamis dan Jumat pada 23-24 Agustus 2012 sudah beroperasi secara normal," paparnya. **ria

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…