Lepas 30% Saham dengan IPO - Adi Sarana Meraup Untung Bisnis Sewa Mobil

NERACA

Jakarta – Bisnis pelayanan jasa sewa kendaraan (rental mobil) menjadi peluang bisnis menggiurkan, terlebih menjelang perayaan lebaran bakal kebanjiran pesanan. Maka melihat potensi tersebut, PT Adi Sarana Armada (ASSA) sebagai perusahaan bergerak di jasa sewa kendaraan akan berekspansi dengan go public.

Kata Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen, PT Adi Sarana Armada akan melepas sahamnya ke public melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 30%. Nantinya dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi dan membayar utang,”Target ASSA di atas 30% termasuk pelepasan employee stock. Mereka memakai buku laporan keuangan Juni 2012 untuk melakukan penawaran umum saham perdana," katanya di Jakarta, Senin (13/8).

Perseroan yang bergerak di sektor tranportasi khususnya rental kendaraan, telah menunjuk PT Bahana Securities dan PT Buana Capital untuk melakukan penawaran umum saham perdana. Rencananya, perseroan akan dapat mencatatkan saham perdana pada Oktober 2012.

Sebagaimana diketahui, PT Adi Sarana Armada (ASSA), yang sebelumnya dikenal sebagai Adira Rent, berencana menambah sekira 1.500 armada baru hingga akhir tahun nanti. Aksi tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekspasi bisnis korporasi yang menjadi fokus pasar perseroan.

Tambah Armada

Direktur ASSA Maickel Tilon mengatakan, setiap tahun perseroan selalu menambah armada, “Pada semester kedua tahun ini, kita berencana tambah 1.500 armada,”ungkapnya.

Saat ini, perseroan telah memilki lebih dari 10 ribu unit kendaraan. Dimana dari jumlah tersebut, utilisasinya mencapai 90% lebih. Adapun dari total armada tersebut, penyewaan untuk pengangkutan logistik sekira 600 unit, kemudian sepeda motor sekitar 200 unit dan sisanya adalah mobil operasional seperti avansa dan kijang.

Lanjut Maickel, bisnis perseroan bermain di pasar long term dan ada yang satu bulan, tetapi lebih banyak di kisaran tiga tahun hingga tujuh tahun. Dengan konsentrasi bisnis long term, ke depan, sambungnya, bisnis perseroan secara vertikal, khususnya untuk penyewaan mobil diperkirakan tetap tumbuh sebagaimana tercapai dalam 3 tahun terakhir, “Sewa mobil, dalam 5 tahun ke depan, kita masih optimis tumbuh, karena dalam 3 tahun tumbuh di atas 30%. Bahkan di tahun depan kita mencoba masuk masuk transportasi logistik," tandasnya.

Targetkan Tumbuh 30%

Direktur ASSA Jani Candra menambahkan, di akhir tahun lalu, armada ASSA berada di angka 8.700 dan pada Juni 2012 sudah mencapai 9.800 armada. "Artinya semester pertama ada penambahan 1.100 armada," kata Jani.

Namun sejalan dengan perkembangan bisnis, hingga pertengahan Agustus 2012, armada ASSA sudah melampaui 10 ribu unit. "Artinya target pertumbuhan kita selalu konsisten tercapai di atas 30%," kata Jani.

Adapun untuk biaya investasi, lanjut Jani, 1 mobil berkisar Rp.160 juta. Dengan jumlah armada di atas 10 ribu maka aset ASSA diperkirakan berada di atas Rp 1 triliun."Kita selalu mendapat dukungan pendanaan yang baik dari bank. Komitmen pendanaan bank, jika berkaca dengan aset yan melampaui Rp.1 triliun, pasti pembiayaanya di atas angka tersebut," ungkap Jani.

Perseroan saat ini melayani 500 korporasi dan adapun rata-rata korporasi yang menjadi klien ASSA sizenya multi nasional dengan titik bisnis yang beragam di beberapa daerah. Rata-rata klien perusahaan sudah IPO, seperti  bank, telekomunikasi, dan korporasi yang bergerak di konsumer good.

Disamping itu, perseroan memiliki 2.400 juru mudi, 33 kantor cabang dan perwakilan, serta 590 bengkel perbaikan resmi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…