NERACA
Jakarta – Seperti tahun-tahun sebelumnya dalam rangka menyambut libur Hari Raya Indul Fitri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor ESDM. Tahun ini, posko mulai beroperasi sejak hari ini, Senin 10 April hingga 2 Mei 2023 mendatang dengan tugas utama memonitor kebutuhan Ketersediaan dan Pendistribusian, baik dari sektor BBM, gas, pasokan listrik serta antisipasi dini terhadap kebencanaan Geologi.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk mendukung kelancaran arus mudik dan mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, sebagaimana biasa kita akan melakukan kegiatan rutin, yaitu memonitor kebutuhan ketersediaan dan pendistribusian, baik dari sektor BBM, gas, pasokan listrik serta antisipasi dini terhadap kebencanaan Geologi," ungkap Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Hari Raya Idul Fitri 1444 H yang juga Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati.
Dalam pelaksanaan tugas harian, lanjut Erika, pihaknya akan dibantu oleh Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas selaku penanggung jawab harian, serta petugas posko harian baik dari internal BPH Migas maupun dari Badan Usaha.
Erika menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan Posko Nasional Sektor ESDM ini, penting kiranya untuk kita bersinergi agar pelaksanaan Posko berjalan dengan lancar. Sinergitas ini tentu saja bukan hanya internal anggota Posko, tetapi juga sinergitas dengan Stakelholder lainnya, seperti Korlantas POLRI, terkait dengan adanya rute-rute yang dilakukan pembatasan ataupun titik-titik kemacetan.
Sinergitas juga dilakukan dengan Kementerian Perhubungan baik Perhubungan Darat, Laut dan Udara, terkait dengan peningkatan aktivitas pergerakan orang dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Badan Pengatur Jalan Tol dan PT Jasa Marga, terkait dengan kesiapan Jalur Tol dan Fasilitas Rest Area di Ruas Tol. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, terkait prakiraan cuaca untuk antisipasi daerah-daerah rawan bencana dan cuaca ekstrim.
"Dengan sinergitas ini diharapkan hal-hal yang menjadi hambatan maupun kendala, dapat kita antisipasi di awal dan teratasi dengan lebih sigap. Melalui semangat kolaborasi dan sinergitas antar Instansi ini, diharapkan Posko Nasional Sektor ESDM ini dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat Indonesia dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri 2023 dengan suka cita," ujar Erika.
Jadwal pelaksanaan Posko Sektor ESDM akan beroperasi sejak tanggal 10 April - 2 May 2023 bertempat di Warroom BPH Migas, Lt 4 Gd. BPH Migas dengan waktu beroperasi mulai pukul 09.00 hingga 19.00 WIB.
Petugas yang akan menjaga posko selain dari internal Kementerian ESDM juga akan diisi Badan Usaha yakni PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga, PT PLN (Persero), PT PGN Tbk., PT Pertamina Gas, PT AKR Corporindo, Tbk., PT Shell Indonesia, PT Vivo Energy Indonesia, PT Aneka Petroindo Raya, dan PT Exxon Mobil Lubricants Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading, Alfian Nasution mengatakan bahwa saat ini berbagai persiapan sudah dipetakan agar layanan dan kebutuhan energi terpenuhi dengan baik mengingat potensi kepadatan dijalur-jalur mudik utama sangat mungkin terjadi.
“Pertamina Patra Niaga kembali mengaktifkan Tim Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 1444H dimulai pada 1 April hingga 2 Mei 2023. Satgas ini tidak hanya internal Pertamina Group, namun juga menggandeng berbagai Stakeholder utama yakni Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, BPH Migas, Kepolisian, TNI, Jasa Marga, dan Telkom Indonesia agar kebutuhan energi baik BBM, LPG, Avtur terpenuhi dengan baik,” jelas Alfian.
Berbagai persiapan awal juga sudah dilakukan, seperti meningkatkan ketahanan stok sejak H- 14 Idul Fitri, menyiagakan sarana dan fasilitas utama yang meliputi 114 Terminal BBM, 23 Terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU, 667 SPBE, 4.972 Agen LPG, dan 68 DPPU. Baik stok maupun penyaluran di berbagai sarana dan fasilitas ini akan dimonitor di Integrated Enterprise Data & Center Command Center (IEDCC) yang siaga selama 24 jam, termasuk ada koneksi CCTV ke 617 SPBU di jalur utama.
Selain layanan utama, layanan siaga serta layanan tambahan juga disiapkan, antara lain 1.505 SPBU Siaga, 5.471 Agen LPG Siaga, 43 Kiosk Pertamina Siaga, 391 Motoris Pertamina Delivery Service (PDS), 201 Mobil Tanki Standby, penambahan tanki di SPBU khususnya di kepulauan kecil, dan 13 Rumah Pertamina Siaga.
“Layanan siaga dan layanan tambahan ini kami siapkan untuk di jalur utama, jalur rawan bencana atau cuaca ekstrim, jalur rawan kemacetan, serta lokasi-lokasi wisata yang sudah kami petakan. Layanan ini juga tidak bergerak sendiri, kami juga berkoordinasi erat dengan Pemerintah Daerah dan TNI AL untuk pengoperasian KRI untuk kerjasama saat cuaca ekstrim, lalu untuk layanan Kesehatan juga menggandeng Indonesia Health Corporation (IHC),” pungkas Alfian.
NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengajak seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) tingkat provinsi maupun…
NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) resmi meluncurkan Green Movement sebagai wujud nyata komitmen perusahaan dalam…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan jasa bagi para pelaku industri dan pemangku kepentingan…
NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengajak seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) tingkat provinsi maupun…
NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) resmi meluncurkan Green Movement sebagai wujud nyata komitmen perusahaan dalam…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan jasa bagi para pelaku industri dan pemangku kepentingan…