Pada Akhir 2012 - PNM Suntik PT DI Satu Triliun

NERACA

Jakarta— PT.Dirgantara Indonesia (DI) memperkirakan penyertaan modal negara (PMN) sekitar Rp1 triliun dari yang direncanakan Rp2,06 triliun baru akan cair pada akhir 2012. "Jadi tinggal menunggu administrasinya saja. Kalau Presiden SBY sudah menandatangani PP-nya, maka dana bisa cair," kata Direktur Utama PTDI Budi Susanto di Jakarta, Senin,13./8

Menurut Budi, pencairan PMN ini tinggal menunggu terbitnya peraturan pemerintah (PP). Saat ini, persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat sudah dikantongi. Setelah mendapatkan persetujuan dari DPR, PMN juga membutuhkan lampu hijau dari Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Perekonomian serta Kementerian Keuangan.

Dikatakan Budi, dana PMN ini dipergunakan untuk pembelian mesin baru agar dapat meningkatkan kapasitas produksi perseroan. Artinya, performa perseroan hingga akhir tahun ini semakin membaik walau masih ada sisa beban di masa lalu yang harus diselesaikan. "Secara operasional, kita sudah positif. Tetapi masih ada beban masa lalu, seperti tagihan pajak tahun 2.000-an," ungkapnya.

Dalam waktu dekat ini, sambung Budi, PTDI akan memasuki pasar Asia Pasifik, salah satunya Filipina. Perseroan berencana menawarkan produk unggulannya, CN-295. Untuk itu, PTDI akan melakukan presentasi mengenai kemampuan pesawat itu usai Lebaran. "Kita sudah kirim surat ke sana. Mereka juga akan memasukkan anggaran ke parlemen, tinggal disetujui dan setelah itu baru kita kerjakan," jelasnya

Terkait adanya ketidakkompakan antar direksi, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Persero Budi Santono menganggap ketidakkompakan yang terjadi di tubuh BUMN industri pesawat terbang itu sebagai sesuatu yang wajar. "Di dalam suatu organisasi, wajar kalau ada dinamika seperti itu. Barangkali kalau kita ribut-ribut, orang luar lihat kita ribut, padahal tidak juga," ungkapnya

Lebih lanjut kata Budi, ketidakcocokan di antara direksi merupakan dinamika berorganisasi. PTDI bukan organisasi tentara, dimana semua yang dikatakan komandan adalah benar. Bila PTDI memperlakukan manajemen menggunakan gaya kepemimpinan tentara, maka akan terjadi kekacauan. "Kalau seperti itu kan bisa kacau," tegasnya

Budi mengakui ketidakkompakan bisa terjadi di mana dan kapan pun. Namun, sepanjang mematuhi aturan dan pimpinan, maka akan tercipta suatu kebersamaan. "Semua orang punya idenya sendiri. Kalau saya, selama nurut sama dirutnya tidak masalah dan selama mereka menghargai dirutnya, ya tidak apa-apa," jelasnya

Ketidakkompakan ini disinyalir membuat Menteri BUMN Dahlan Iskan berencana merombak jajaran direksi PTDI. Dahlan mengisyaratkan mempertahankan posisi direktur utama.

Dijelaskan Budi, rencana pergantian direksi ini disebabkan masa jabatan seluruh direksi PTDI sudah habis, tepatnya 7 Juli 2012. Saat ini, Kementerian BUMN memperpanjang masa jabatan para direksi tersebut. "Sejauh ini, belum ada surat resmi dari Menteri BUMN yang masuk ke kami. Selama belum ada keterangan tertulis itu, semuanya masih bisa berubah," imbuhnya. **bari/cahyo

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…