NERACA
Jakarta - Rencana pembentukan Investor Protection Fund (IPF) diharapkan bisa direalisasikan secepatnya. Adanya lembaga ini, akan meningkatkan rasa keamanan dan kenyamanan investor dalam melakukan kegiatannya di industri pasar modal.
Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Lily Widjaja mengatakan, pembentukan investor protection fund merupakan isu lama dan sudah sepantasnya didapatkan investor,”Pembentukan IPF kalo bisa secepatnya harus segera dibentuk, karena ini merupakan isu lama,”katanya di Jakarta, kemarin.
Lily mengatakan, IPF akan memberikan perlindungan lebih, seperti halnya perbankan dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Lembaga serupa LPS ini, nantinya akan menjamin dana nasabah hingga Rp50 juta pada saat mengalami kerugian fraud sekuritas.
Meski begitu, dia mengharapkan pembiayaan jangan sampai membebani sekuritas. Menurut Lily, BEI pernah berencana menurunkan biaya transaksi harian sekuritas di pasar modal. Ada baiknya, jika pembiayaan untuk IPF berasal dari nilai pengurangan biaya transaksi harian tersebut. "Jadi ga apa-apa tidak diturunkan (biaya transaksi harian) tapi nantinya biaya diambil dari situ untuk IPF," jelasnya.
Sementara Direktur Utama BEI, Ito Warsito mengatakan, IPF saat ini masih dalam proses study konsultan. Proses itu diperkirakan selesai pada Oktober 2012, setelah itu regulator akan melanjutkan ke tahapan selanjutnya. Sehingga pembentukan lembaga tersebut, diharapkan bisa selesai tahun ini.
Keberadaan IPF, lanjut Ito diharapkan bisa meningkatkan jumlah investor di pasar modal. Karena, adanya IPF akan membuat nasabah merasa lebih tenang dalam menginvestasikan dananya di pasar modal. "Fungsinya seperti LPS memberi perlindungan financial sampai jumlah tertentu bagi para investor kalau menderita kerugian seperti kecurangan atau penyalahgunaan oleh broker," kata dia.
Pengamat pasar modal David Ferdinandus menuturkan, pembentukan lembaga ini memang diperlukan secepatnya. Adanya lembaga ini, menurut dia, akan membuat investor lebih merasa aman berinvestasi di pasar modal.
Meski begitu, persoalan pendanaan memang harus dipikirkan dengan baik, jangan sampai membebani perusahaan sekuritas. Apalagi, kondisi pasar saat ini tidak dalam kondisi baik. Transaksi yang terjadi di pasar modal relatif tidak sebesar tahun sebelumnya. "Ini bisa dicarikan alternatif jalan keluarnya," kata dia.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) telah menargetkan pendirian IPF bisa terlaksana tahun ini, sebelum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbentuk. Sehingga bisa memberikan sinergi serta mendukung pertumbuhan di industri pasar modal.
Konsultan Asing
Asal tahu saja, pihak BEI telah menyerahkan sepenuhnya kepada David White Whitehorn Consulting sebagai konsultan keuangan terkait pendirian lembaga IPF. Ito Warsito pernah bilang, konsultan keuangan asal Inggris itu akan bekerja hingga bulan September 2012 mendatang.
“Ini semua dibiayai Asian Development Bank (ADB) dan David White jadi pilihannya. Kita serahkan ke mereka untuk mengkaji dan menganalisa seperti berapa kebutuhan dana awal pendirian IPF. Setelah selesai, kajian lalu diserahkan ke Bapepam-LK selaku regulator pasar modal, dan diputuskan kapan IPF berdiri,”tandasnya.
Saat ini konsultan asing tersebut sudah aktif bekerja dan melakukan diskusi dengan tim di BEI untuk mematangkan konsep yang sudah ada. Biaya untuk pembentukan lembaga baru tersebut, pihak BEI harus merogoh kocek sebesar Rp 90 miliar. Biaya untuk pembentukan lembaga tersebut, seluruhnya berasal dari otoritas bursa (self regulatory organization/SRO) yang terdiri dari BEI, Kustodian sentra Efek Indonesia (KSEI), dan Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI).
Rencana awal, IPF ditargetkan sudah dibentuk tahun 2012 atau pendirian dapat diselesaikan sebelum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbentuk. (bani)
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…
NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…
NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…