Terpukul Krisis Eropa, Penjualan Astra Otoparts Hanya Rp 7,36 Triliun

NERACA

Jakarta – Produsen komponen mobil PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) optimis mampu mempertahankan penjualan sebesar Rp7,36 triliun atau sama dengan pencapaian tahun lalu. Potensi penurunan penjualan disebabkan terjadinya guncangan ekonomi dunia saat ini.

Presiden Direktur AUTO Siswanto Prawiroatmodjo mengatakan, pihaknya berharap penjualan tahun ini sajam dengan tahun lalu karena dampak krisisi ekonomi dunia, “Kalau kita bisa mempertahankan penjualan sama seperti tahun lalu, itu sudah merupakan prestasu yang baik," katanya di Cibinong kemarin.

Menurutnya, ekspor perseroan selama ini banyak ke Asia seperti direct export ke Asia Tenggara, Afrika. Namun untuk yang indirect export komponen, perseroan melakukannya lewat anak-anak perusahaan langsung ke mother company masing-masing. Misalnya partner di Thailand banyak impor komponen dari perseroan selain Jepang, “Jadi, kita akan berusaha tidak akan turun dari tahun lalu. Sejauh ini kita masih cukup kompetitif. Kita akan usahakan sebaik mungkin dan tidak akan lebih jelek dari tahun lalu. Untuk mempertahankan kinerja, competitiveness akan tetap kita jaga, termasuk bagaimana agar semua costumer kita tetap dipertahankan," tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Astra Otoparts Robby Sani mengatakan perseroan menargetkan tumbuh 3%-5% tahun ini. “Untuk meningkatkan penjualan itu, kami menyiapkan belanja modal Rp1,2 triliun sampai Rp1,5 triliun," ungkapnya.

Tahun 2011 lalu, Astra Otoparts mencatat nilai penjualan lebih dari Rp7 triliun, atau naik 12,9% dari realisasi penjualan 2010 sebesar Rp6,2 triliun. Astra Otoparts telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar 16% hingga semester I 2012 dari dana belanja modal sekitar Rp1,6 triliun pada 2012. Sedangkan pendapatan perseroan naik 16,81% menjadi Rp4,16 triliun pada paruh pertama 2012 dari periode yang sama 2011 sebesar Rp3,56 triliun.

Ekspor ke Thailand

Selain itu, PT Astra Otoparts Tbk divisi Workshop for industrial equipment (Winteq) melakukan ekspor perdana tiga komponen mesin kendaraan dua roda dan empat roda ke Nittan Valve Co.Ltd, Thailand, “Ekspor perdana Winteq ke Nittan Valve Co.Ltd Thailand berupa tiga mesin 'tip end finish grinding machine' untuk proses produksi 'engine valve'. Saat ini, Winteq sedang dalam proses finalisasi ekspor ke Nittan Valve Co.Ltd, Vietnam," kata Presiden Direktur Winteq, Gustav A. Husein.

Winteq, menurut Gustav, telah memulai memproduksi mesin sejak tahun 2006 untuk sektor otomotif dan peralatan industri pengolahan kelapa sawit. Hingga Juli 2012, dengan dibantu 130 orang karyawan, Winteq telah memproduksi lebih dari 600 mesin dan peralatan industri untuk 35 perusahaan pelanggan, baik perusahaan dalam lingkup Astra grup maupun non Astra grup.

Sementara itu, direktur PT Astra International Tbk, Johnny Darmawan, mengatakan ekspor ini memberikan arti yang besar bagi kerja keras membangun industri berbasis teknologi, “Ekspor perdana ini menunjukkan kesungguhan dan komitmen kuat dari pimpinan dan para 'engineers' Astra Otoparts untuk terus menerus mengembangkan inovasi dan cara kerja dari 'winning concept' yang telah dicanangkan. Perkembangan yang dicapai Winteq mencerminkan teknologi yang handal,"ungkapnya

Johnny menambahkan, kondisi perekonomian Indonesia termasuk kuat dalam skala internasional. Saat ini income' per kapita US$3.700 diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat sekitar US$10.000 pada 2020. “Dengan besarnya pertumbuhan industri dalam delapan tahun mendatang, dibutuhkan mesin dengan teknologi yang handal,"ujarnya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…